kain kusut buat bunda

PAGI YANG CERAH

Pagi yang cerah dikalai itu 30thun sudah berlalu  seyum getir tersunging di wajah ke lelaki kicil,yang duduk di pojok samping rumah yang terbuat dari ayaman bambu .didesaku dulu rumah terbuat dari anyaman bambu sudah jamak.  aku anak kedua dari tiga bersudara .
aku di lahirkan sebagai  lalaki kecil yang tumbuh dengan  kenakalan kalan anak kecil yang bandel di samping rumah ku tunbuh pohon jambu monyet di saat aku marah aku sering memanjatya .ayah ku dalah seorang pesuruh di kator kecamtan  sedang ibu bekerja sebagai buruh di sawah dan di perkebunan ayah ku bersifat keras tapi kadang di juga lembut bak kapas yang putih disat di mendidik anak anaknya
  Mayoritas matapencarian didesa ku adalah tani dan buruh  yang sudah turun temurun mungkin ini adalah delema karena orang tua dari anak anak mereka beranggapan bahwa pendidikan itu tidek penting asal bisa baca dantulis sudah cukup dan munkin dipikiran mereka bahwa pendidikan yang mereka berikan buat anak anaknya yang paling tinggi hanya ditinggkat  Smp  mungkin di benak dan di fikiran mereka tak mampu menggubah  pencerahan nasib masa depan keluarga namun  berbeda dari sifat keluargga ku  terutama ayah ku yang beranggapan  bahwa pendidikan itu penting untuk memerdekakan anak dari buta huruf.

 Aku lelaki kecil yang baru tumbuh menjalar seiring nafas yang di berikan tuhan ku, aku mengenal betul sipa aku. aku bersifat keras kepala,  aku bercita cita ingin menjadi pemain bola kaki setingkat maradona atupun zidan mimpi kali ya he he. aku terkenal di kalangan teman teman kecil ku anak yang badung suka jail terhadap mereka  karena kejaillan ku, aku pernah mendapatkan hukuman dari  pak ari  pak ari adalah guru ku disekolah dasar  beliau adakah guru yang amat sabar tak peduli mendidik kami tanpa pandang bulu anak itu pandai atau bodoh ia dengan sabar mengajar kami  tulus dan ikelas pak ari orang ya sederhana dan apa adanya di suasana pagi itu riuh rendah celotah anak-anak itu  terdengar.di jalan kampung  disetiap pagi Ketika aku dan teman teman   berjalan bersama-sama  menuju sekolah.
 Sebagai anak desa, rutinitas permainan setelah pulang sekolah  menjadi demikian menarik. dan terindah bagiku dan kawan kawan ku untuk bisa merasakan kebebasan bersenang senang.tak ada rasa jenuh, apalagi stress. dari sekian banyak permainan seru khas anak desa, bermain layangan menjadi daya tarik tersendiri bagiku. Bisa meraut bambu, menimbangnya dengan benang, menempelkan plastik tipis bekas kresek krupuk atau bungkus belanjan ibu adalah salah satu kegiatan pendahuluan sebelum akhirnya mencoba menerbangkannya. Ya, layanganku terbang mengaduk aduk meyusup dan menari naridi sela sela  awan tipis, bergerak lincah kesana kemari. Ini adalah kebanggaan terbesar anak desa seperti aku dan teman teman ku, bisa menerbangkan layangan hasil kreasi sendiri   
  bersanbung
  kain kusut  buat bunda .
1 pagi yang cerah
2 tangan tangan kecil

.