Setiap mendengar kata “Pakaian Kebaya”
pasti pada saat itu yang terpampang di kepala kita adalah sebuah gambar busana mewah atau sederhana dari kain yang tembus
pandang namun dibagian dalam diberi lapisan, dan dilengkapi dengan balutan kain
panjang bermotif batik yang menutup sampai mata kaki. Dari usia remaja hingga
wanita dewasa di Indonesia mengetahui pakaian kebaya merupakan busana nasional
negeri ini yang telah dikenakan sejak dulu oleh para wanita dan merupakan warisan
budaya bangsa. Bahkan tidak sedikit wanita yang telah lanjut usia di
jaman dulu di pulau Jawa mengenakan baju kebaya sebagai busana sehari-hari
mereka tentunya dengan model yang sangat sederhana tidak seperti kebaya yang beredar saat ini, termasuk nenek Saya meski kami berasal dari pulau Kalimantan, seingat Saya waktu kecil Beliau sehari-harinya mengenakan baju kebaya transfaran yang dilapis dibagian dalam. Pikir-pikir
kalau pada saat itu iklim cuaca panas karena “Global Warming” seperti sekarang ini apakah nenek Saya tidak akan
merasa ribet dan kegerahan ya mengenakan kebaya sebagai busana sehari-harinya? :) karena
pada umumnya baju kebaya dibuat dari kain yang tidak mudah menyerap keringat.
Seiring dengan kemajuan jaman para
desainer terus berinovasi mendesain baju kebaya dengan berbagai gaya, yang
dulu sebelumnya kelihatan sangat sederhana namun sekarang terlihat sangat mewah
dan elegan dengan kulitas bahan kain yang berbeda dan harga yang mahal, sering
kali juga baju kebaya modern ini dikenakan oleh para ratu kecantikan Indonesia
untuk mengikuti ajang pemilihan ratu sejagat atau Miss Universe di negeri orang.
Seluruh masyarakat Indonesia bisa dipastikan mengetahui bagaimana bentuk baju kebaya, namun
tidak semua yang mengetahui asal muasal baju busana nasional atau busana khas
negeri kita ini.
Dari berbagai sumber yang Saya kumpulkan,
pakaian atau baju kabaya berasal dari istilah bahasa Arab “Kaba” yang artinya pakaian, dan
dibawa oleh orang Arab yang datang ke Indonesia ratusan tahun yang lalu. Pada masa
penjajahan Belanda, baju kebaya hanya dikenakan oleh keluarga pemerintahan di
pulau Jawa, yang kemudian seiring waktu keberadaan Kolonial Belanda di negeri
kita wanita-wanita Eropapun mulai mengenakan baju kebaya dan menganggapnya sebagai pakaian resmi. Di era 1940-a, kebaya dipilih sebagai kostum nasional
Indonesia oleh Presiden Soekarno. Pada saat itu kebaya dianggap menjadi busana khas
tradisional perempuan Indonesia yang melambangkan emansipasi wanita Indonesia.
Pada masa Raden Ajeng Kartini memperjuangkan hak asasi wanita Beliau juga selalu
mengenakan pakaian kebaya, sehingga tokoh kebangkitan perempuan Indonesia ini
diabadikan dengan potret yang sedang mengenakan pakaian kebaya. Hingga sampai saat
inipun hari kelahiran Kartinipun dirayakan dengan kemeriahan para murid-murid wanita
di sekolah, wanita kantoran, dll dengan mengenakan pakaian kebaya. Seiring
berjalannya waktu pakaian kebaya ini kemudian perlahan-lahan menyebar ke
beberapa pulau lainnya di Indonesia seperti pulau Sumatera, Sulawesi, Bali
hingga ke Malaka. Menurut sejarah, pada
masa abad ke 18 ada dua jenis baju kebaya yang dipakai oleh masyarakat, yaitu
kebaya Kutu Baru & kebaya Encim. Kebaya Encim kebanyakan dikenakan oleh
wanita keturunan Cina yang dengan peranakan Indonesia, dan kebaya Kutu Baru
dikenal dengan warna-warni bermotif cantik.
Untuk melengkapi tulisan ini,
berikut jenis-jenis pakaian kebaya yang mungkin belum semua kita ketahui;
-
Kebaya Kartini
Istilah kebaya Kartini dikarenakan
pada masa perjuangan R.A Kartini perempuan jawa keturunan ningrat mengenakan
baju kebaya. Jenis kebaya ini dikenakan menutupi panggggul dan lipatan pada
kerah berbentuk garis vertical sehingga wanita yang mengenakannya terlihat
lebih tinggi dan langsing.
Photo credit: Google
-
Kebaya Encim
Seperti
info sekilas di atas kebaya pada jaman dulu dikenakan oleh para perempuan keturunan
Cina. Kebaya ini merupakan perpaduan antara baju khas dari negeri Cina yani
Shanghai dan kebaya khas negeri Melayu. Pada umumnya terbuat dari bahan kain
katun. Ciri khas kebaya ini adalah bentuk kerah V dengan jahitan bordiran
disepanjang kerah sampai ke bawah.
-
Kebaya Jawa
Kebaya
Jawa dikenal dengan bentuknya yang sederhana, potongan leher bentuk V. Motifnya
tidak beragam sehingga memberikan kesan kesederhaan juga. Pada umumnya kebaya
Jawa dibuat dari bahan kain yang transparan dengan diberi lapisan di bagian
dalam yang serupa dengan warna kain kebaya di bagian luar.
Photo credit: Google
-
Kebaya Bali
Kebaya
Bali dikenakan oleh perempuan Bali biasanya pada acara keagamaan. Kebaya ini
dikenakan dengan memberi tambahan kain yang dililitkan di bagian pinggang. Pada
umumnya kebaya ini terbuat dari bahan kain katun atau brokat.
Photo credit: Google
-
Kebaya Kutu Baru
Bentuk
Kebaya ini tidaklah berbeda dengan jenis-jenis kebaya yang telah Saya sebutkan
di atas, perbedaannya adalah kebaya Kutu Baru diberi tambahan kain sebagai
penghubung sisi bagian kanan dan kiri di baju bagian perut dan dada. Pada
umumnya perempuan yang mengenakan kebaya ini akan mengenakan korset dibagian
dalam agar perut terlihat lebih rata.
Photo Credit: Tokopedia
Nah, mumpung 2017 belum berakhir, yuk cari tau model kebaya 2017 dan Trend Kebaya tahun ini di Majalah online: Bestmagz.
Kebaya adalah warisan seni dan
kebudayaan nenek moyang yang harus kita jaga kelestariannya. Pada jaman
sekarang kita sangat beruntung memiliki desainer-desainer yang juga mengangkat
model kebaya dan mengkreasikannya sehingga terlihat lebih mewah dan
membanggakan di mata dunia internasional.
No comments:
Post a Comment