Label

Tampilkan postingan dengan label Herbal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Herbal. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 September 2015

Jahe


Jahe memiliki nama ilmiah Zingiber officinale yang diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi. Jahe merupakan tumbuhan yang memiliki akar rimpang. Jahe banyak digunakan sebagai bahan pelengkap dalam bumbu masakan dan obat. Rimpang jahe berbentuk jemari yang bergelembung pada bagian ruas-ruas tengah.

Varietas
Jahe Kuning Besar (Jahe Gajah)
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
Jahe Kuning Kecil
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
Jahe Merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.

Kandungan Kimia
Dari 100 gr jahe yang diteliti, di dapat hasil sebagai berikut :
Bagian Jahe yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 97 %
·         Jumlah Kandungan Energi = 51 kkal
·         Jumlah Kandungan Protein = 1,5 gr
·         Jumlah Kandungan Lemak = 1 gr
·         Jumlah Kandungan Karbohidrat = 10,1 gr
·         Jumlah Kandungan Kalsium = 21 mg
·         Jumlah Kandungan Fosfor = 39 mg
·         Jumlah Kandungan Zat Besi = 2 mg
·         Jumlah Kandungan Vitamin A = 30 IU
·         Jumlah Kandungan Vitamin B1 = 0,02 mg
·         Jumlah Kandungan Vitamin C = 4 mg
Selain itu, jahe juga mengandung :
1.      Gingerol seperti limonene, 1,8 cincole, 10 dehydrogingerdione, 6 gingerdione,arginine, a-linolenic acid, aspartic, β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal, farnesene, farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-serat resin dalam jumlah sedikit.
2.      Volatile oil (minyak menguap), Non-volatile oil (minyak yang tidak menguap) dan pati.
3.      Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit, merupakan komponen yang memberikan aroma yang khas pada jahe.
4.      Oleoresin termasuk dalam kelompok minyak yang tidak menguap yang terdapat pada jahe. Oleoresin yakni suatu unsur kimia pendukung yang memberikan rasa pahit dan pedas pada jahe. Pencapaian senyawa Oleoresin pada jahe sekitar 3 % namun tergantung dari jenis jahe, karena jahe ada yang memiliki persamaan dan perbedaan kandungan senyawa.

Manfaat
Menghangatkan Tubuh
Ramuan tradisional Indonesia, wedang (campuran jahe dan gula aren) dipercaya dapat menghangatkan tubuh dan masuk angin. Karena manfaatnya sering melihat penjual permen jahe dalam angkutan umum.

Melegakan pernafasan
Sifat hangat yang dihasilkan jahe dapat melegakan pernafasan seseorang yang terkena penyakit pernafasan seperti influenza dan bronchitis, bahkan sifat antiseptik jahe dapat menghambat pertumbuhan mikroba dalam saluran pernafasan.

Antibiotik dan Antiseptik
Jahe sering dipergunakan untuk menjaga luka agar tidak infeksi, sehingga luka lebih cepat kering. Konsumsi jahe yang tepat dapat menyembuhkan infeksi saluran pencernaan.

Anti Kanker
Hasil penelitian British Journal of Nutrition, BMC Complementary and Alternative Medicine, American Association for Cancer, dan Journal of Nutrition 2015, menyatakan bahwa bahan aktif dalam jahe memiliki sifat anti-angiogenik yang efektif menghentikan pertumbuhan dan membunuh sel-sel kanker di prostat, ovarium, dan kanker kolorektal.
Healthyandnaturalworld menyatakan bahwa jahe tidak mempengaruhi sel-sel lain seperti di tulang ataupun perut. Jenis rimpang ini juga disebut peneliti lebih efektif dari kemoterapi.

Merawat Kesehatan Kulit
Produksi minyak di kulit wajah dan produksi ketombe di kulit kepala dapat diatasi dengan sari jahe. Cairan atau sari jahe juga dapat digunakan seluruh tubuh. Sifat antiseptik jahe dapat menghambat pertumbuhna mikroorganisme dikulit, sehingga mengurangi resiko penyakit kulit dan bau badan. Namun harus hati-hati jangan sampai terkena mata dan alat kelamin, karena menimbulkan panas atau perih yang luar biasa, namun hal ini dapat diatasi dengan mencucinya.

Aplikasi
Secara umum, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 4 g jahe per hari, sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan lebih dari 1 g per hari.
Untuk penyakit dalam, jahe dapat dijadikan bahan konsumsi seperti bumbu masak, campuran minuman, atau dikonsumsi secara langsung (apabila menghendaki).
Untuk obat luar, seperti penyakit kulit seperti panu atau kurap, jahe dapat digosokkan secara langsung pada bagian yang sakit atau dapat juga dengan parutan jahe. Selain itu parutan jahe dapat digunakan sebagai antiseptik padaa luka. Namun apabila jahe digunakan untuk luka luar, akan menimbulkan sakit/perih sekaligus panas yang luar biasa.
Penggunaan jahe tidak hanya sebatas sebagai obat-obatan, namun dipakai sebagai bumbu masak khususnya untuk menghilangkan bau amis pada ikan atau daging. Dalam perkembangannya, jahe sudah banyak yang dibuat secara instan yang mudah digunakan, dan praktis tanpa harus mengolah jahe secara langsung terlebih dahulu.

Efek Samping
Penggunaan jahe kemungkinan aman bagi kebanyakan orang. Namun terdapat beberapa efek samping ringan yang mungkin ditimbulkan.
·         Konsumsi jahe pada saat kehamilan masih kontroversial, karena ada beberapa kekhawatiran bahwa jahe dapat mempengaruhi hormon seks janin. Sejumlah penelitian pada wanita hamil memberikan hasil, bahwa jahe dapat digunakan secara aman untuk morning sickness tanpa membahayakan bayi. Tetapi ada laporan keguguran janin saat berumur 12 minggu.
·         Tidak cukup diketahui tentang keamanan mengkonsumsi jahe selama menyusui. Jadi untuk tindakan yang paling aman adalah dengan tidak mengkonsumsinya.
·         Efek samping jahe dapat meningkatkan risiko pendarahan
·         Hati-hati saat menggunakan jahe pada dosis tinggi pada penderita jantung, karena jahe dapat memperburuk kondisi jantung tertentu.


Sumber:





Sabtu, 05 September 2015

Herbal

Dalam dunia pengobatan, Istilah Herbal memiliki makna yang luas, yaitu segala jenis tumbuhan dan seluruh bagiannya yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat dipakai sebagai obat. Herbal di kenal juga sebagai tanaman obat yang salah satu, sebagian, atau seluruh bagiannya mengandung zat atau bahan yang berkhasiat baik bagi kesehatan tubuh, sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif. Bagian yang dimaksud bisa daun, batang, akar, umbi, buah atau bunga. Di dalam herbal atau tanaman obat itu terdapat kumpulan zat-zat yang memiliki beberapa efek farmakologi karena komposisi kandungan yang terdapat dalam tanaman obat itu bersifat konstruktif yaitu bersifat membangun organ, sel dan sistem tubuh.
Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami yang murni diambil dari saripati tumbuhan atau hewan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Obat Herbal yang berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, bawang putih, kurma, jintan hitam (Habbatussauda), dsb. Yang berasal dari hewan (hewani) diantaranya Teripang (Gamat), madu, propolis, minyak ikan hiu, serangga, reptil, dsb.
Dengan berkembangnya teknologi kedokteran yang semakin pesat dan banyaknya riset penelitian berkaitan dengan obat-obatan, maka semakin membuka mata kita bahwa ternyata alam secara alaminya telah menyediakan obat yang manjur untuk segala penyakit. Obat-obatan itu tidaklah sulit dicari dan beda dengan obat dari bahan kima sintetis, yang lambat laun akan menimbulkan efek samping pada tubuh kita.
Walaupun ekstrak tanaman herbal sudah banyak di pasarkan dan Indonesia merupakan negara yang kaya tanaman herbal, masyarakat Indonesia masih menggunakan obat sintetis sebagai alternatif untuk pengobatan. Efek obat sintetis yang dapat langsung terasa, berbeda dengan obat herbal yang efeknya tidak langsung terasa, menjadi alasan masih banyaknya penggunaan obat sintetis. Tumbuhan herbal yang semakin sulit ditemukan, terutama di kota-kota besar, dan repotnya menyediakan ramuan herbal juga menjadi faktor masih kurangnya penggunaan herbal. Namun, tentu yang menjadi faktor utama adalah masih minimnya pemahaman tentang herbal itu sendiri.

Jumat, 04 September 2015

Sambiloto

Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tumbuhan berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 cm. Asalnya diduga dari Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan di Jawa. Nama daerah untuk sambiloto antara lain: sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan (Madura), sedangkan nama asingnya Chuan xin lien (Cina).
Sambiloto terkenal dengan rasa pahitnya. Hal ini dikarenakan adanya senyawa Andrografolid yang merupakan komponen bioaktif utama dari tanaman sambiloto.

Manfaat
Kandungan senyawa kalium dalam sambiloto memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Tetapi yang paling mengagumkan adalah kandungan Andrografolid-nya yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian telah menunjukkan bahwa Andrographlide dapat mengikat spektrum target protein dengan modifikasi kovalen dalam sel kanker, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Andrographolides juga dapat menyebabkan apoptosis (penghancuran) sel kanker, disertai dengan merangsang produksi limfosit-T.
Selain itu andrografolid dapat mencegah peradangan, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, influenza, dan menetralisir bisa ular.
Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah. Selain itu, andrographolid menghambat disregulasi HIV-diinduksi dari siklus sel dan meningkatkan kadar limfosit CD4+ pada pasien HIV-1.

Efeksamping
Beberapa sumber menyebutkan bahwa sakit kepala, kelelahan, hipersensitivitas, nyeri pada kelenjar getah bening, diare, nyeri pinggang, dan mual atau muntah dapat muncul apabila kita mengonsumsi sambiloto. Namun berdasarkan pengalaman rekan penulis yang sering mengkonsumsi sambiloto, mereka belum pernah merasakan efeksamping seperti yang disebutkan, termasuk penulis sendiri.
Sumber lain menyebutkan bahwa wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi sambiloto, karena dapat menggugurkan kehamilan.

Aplikasi
Seluruh bagian tanaman sambiloto (akar, batang, dan daun) dapat dimanfaatkan, baik segar maupun kering. Untuk mengobati luka, biasanya orang menumbuk daun sambiloto kering, dan menaburi luka atau korengnya dengan bubuk sambiloto. Untuk pengobatan penyakit dalam, kita dapat mengonsumsinya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan diantaranya:
-        Dengan merebus tanaman sambiloto segar atau yang sudah kering (dijadikan teh). Namun, sambiloto yang dikeringkan rasanya lebih pahit dari yang segar.
-         Dengan menyeduh beberapa helai daun sambiloto. Cara ini dapat mengurangi tingkat kepahitan.
-        Sambiloto yang sudah dikeringkan dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam kapsul. Mungkin inilah cara paling efektif untuk tidak merasakan pahitnya sambiloto.


Sumber:

Rabu, 02 September 2015

Jambu Biji



Jambu biji (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu batu, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis.

Kultivar
Beberapa macam/kultivar jambu biji yang dikenal di Indonesia ada dua yaitu jambu biji merah dan jambu biji putih. Namun, apabila dilihat dari biodiversitas, jambu biji banyak jenisnya.
·         Jambu Biji Kristal Taiwan
Jambu Biji Kristal merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung -Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan. Jambu Kristal sebetulnya tidak benar-benar nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah.
·         Jambu tanjung barat
Jambu tanjung barat memiliki dua varian: berdaging buah putih dan merah. Yang berdaging putih, dikenal sebagai jambu 'susu putih', lebih digemari karena rasanya manis, daging buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut. Yang berdaging buah merah kurang disukai karena buahnya cepat membusuk dan rasanya kurang manis. Kulit buahnya tipis berwarna hijau kekuningan bila masak. Bentuk buahnya agak lonjong dengan bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Jambu tanjung barat ini lebih dikenal sebagai jambu pasarminggu dan merupakan ras lokal.
·         Jambu biji getas merah
Jambu biji getas merah adalah varian jambu biji yang berdaging hijau sampai kekuningan dan berisi merah muda. Jambu ini beda dengan jambu pasar minggu, jambu ini bentuknya agak meonjong dan rasanya kurang manis, tetapi jambu ini memiliki hasiat yang baik karena mengandung Tanin, quersetin, glikosida quersetin, flavonoid, minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin yang lebih banyak. Kelebihannya lagi, jambu getas merah ini tidak mengenal musim, dan selalu berbuah setiap.
·         Jambu Australia
Jambu biji australia diintroduksi dari Australia. Kekhasannya adalah daunnya berwarna merah keunguan. Walaupun buahnya dapat dimakan, biasanya orang menanam di pekarangan lebih sebagai tanaman hias. Buahnya manis bila sudah masak, tetapi tawar bila belum matang.
·         Jambu sukun
Kata "sukun" berarti "tidak berbiji". Jambu varietas unggul ini memang tidak memiliki biji; kalaupun ada hanya 2-3 biji. Daging buahnya putih kekuningan dengan rasa manis agak asam. Teksturnya agak keras, renyah, dan beraroma wangi. Bentuk buahnya mirip apel, dengan ukuran panjang antara 4–5 cm. Kulit buahnya bila matang berwarna hijau keputihan. Jambu sukun dapat berproduksi terus menerus sepanjang tahun, meskipun relatif sedikit dan buahnya berukuran kecil.
·         Jambu Bangkok
Jambu bangkok merupakan sebutan untuk jambu biji dengan buah yang besar. Beberapa memang diintroduksi dari Thailand. Salah satunya adalah 'jambu sari'. Bentuk buahnya bulat sempurna dengan garis tengah sekitar 10 cm.
·         Jambu Biji Kristal Taiwan
Jambu Biji Kristal merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung -Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan. Jambu Kristal sebetulnya tidak benar-benar nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah.

Kandungan dan Manfaat
·         Meningkatkan kesehatan mata
Vitamin A dan Betakaroten dalam jambu biji sangatlah tinggi baik biji merah maupun biji putih.
·         Menangkal Radikal Bebas
Vitamin C, likopen, lutein, dan cryptoxanthin, merupakan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini dan penyebab kanker.
·         Menurunkan hipertensi
Jambu biji kaya akan serat yang bermanfaat bagi penurunan kadar kolesterol dan tekanan darah. Penelitian membuktikan bahwa Potasium/kalium dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
·         Mengobati diare
Astringen, berperand alam menyusutkan jaringan dalam tubuh. Inilah mengapa gusi akan lebih keras setelah memakan jambu biji. Astrigen juga dapat meningkatkan tekstur kulit sehingga akan lebih kencang.
·         Meredakan konstipasi
Banyak mitos yang mengatakan bahwa jambu biji dapat menyebabkan konstipasi. Padahal, seratnya yang tinggi berfungsi sebagai laksatif yang dapat membantu melancarkan pergerakan usus, mengeluarkan kelebihan cairan, membersihkan usus dan sistem pengeluaran secara menyeluruh, serta mencegah sembelit (susah BAB).
·         Mengobati batuk dan flu
Dalampengeobatan tradisional, pucuk daun jambu biji dan jambu biji yang masih mentah/muda dipercaya turun-temurun untuk obat batuk dan flu. Ramuan ini mengurangi lendir dan pembentukkannya. Disisi lain, saluran pernafasan akan terbebas dari infeksi.
·         Menurunkan Berat Badan
Komponen seperti serat, vitamin, dan protein sangat dibutuhkan untuk penurunan berat badan. Secara umum, buah ini awet di perut sehingga membuat rasa kenyang lebih lama.
·         Menjaga Homeostatis Darah
Jambu biji mengandung vitamin E, K, folat, niasain, mangan, tembaga, magnesium, dan asam panthothenic dimana semuanya bermanfaat untuk menambah jumlah sel darah merah Anda. Jambu biji merah juga berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
·         Menyehatkan kelenjar tiroid
Tingginya kandungan tembaga (Cu) pada jambu biji bermanfaat untuk menjaga kesehatan kelenjar tiroid. Tembaga akan mengatur metabolisme tiroid dengan membantu mengontrol produksi dan penyerapan hormon.

Aplikasi Pengobatan
  • Konsumsi Langsung, bagian tanaman yang dapat digunakan adalah buah dan daun muda (pucuk). Baik buah ataupun pucuk, keduanya dapat dikonsumsi langsung. Namun, pucuk yang dikonsumsi langsung, rasanya kesat dan agak pahit.
  • Buahnya dapat dijus dan dapat pula dicampur dengan makanan lain.
  • Daun mudanya dapat direbus, diseduh, atau digerus. Untuk diare dapat pula dicampur dengan kunyit. Untuk rasa yang lebih enak dan penambah stamina, dapat ditambahkan gula merah atau madu.

Sumber:

Tempuyung


Tempuyung mempunyai nama Latin ''Sonchus Arvensis'' yang termasuk suku Asteraceae, merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat. Tempuyung memilki nama daerah seperti lobak air, lempung jombang, galibug, lampenas, rayana (Sunda), tempuyung (Jawa).; niu she tou (China), laitron des champs (Perancis), sow thistle (Inggris).
Tanaman ini sering kita temukan di sekitar kita karena dapat tumbuh di pinggir jalan terutama banyak tumbuh pada tembok.
Tanaman ini tergolong dalam tumbuhan tak berkayu atau terna dan menyukai tempat yang langsung terkena sinar matahari serta mudah berkembang biak dengan biji yang terbawa oleh angin.

Ciri Tanaman
Tinggi batang tempuyung berkisar 65-150 cm. Batang tanaman ini berlubang dan bergetah hijau. Selain itu, batang tempuyung berbulu dan lunak.
Daunnya tunggal berbentuk lonjong dan mempunyai ujung runcing serta berwarna hijau toska, permukaannya kasar, tepinya bergerigi dan bergelombang. Panjang daunnya kira-kira ±20 cm dan mempunyai lebar sekitar ±8 cm. Di dekat pangkal batang, daun yang bergigi terpusat membentuk roset dan yang terletak di bagian atas berselang-seling memeluk batang.
Bunga tempuyung berbentuk malai, kelopaknya seperti lonceng, dan mahkotanya berbentuk dari kumpulan jarum berwarna putih atau kuning. Adapun buahnya mempunyai bentuk kotak juga berusuk lima dan mempunyai rambut berwarna hitam yang kemudian berubah menjadi biji berukuran kecil dan ringan berupa serbuk.

Kandungan 
Hasil penelitian menyebutkan bahwa tempuyung mengandung Kalium, Flavonoid, Taraksasterol, Inositol, Manito, P-laktuserol, oc-laktuserol, Kumarin, Taraksasterol, Asam fenolat, dan ion mineral lain.

Aplikasi Pengobatan
-          Sebagai lalapan:
Anda bisa mengambil sekitar lima lembar atau lebih daun tempuyung segar. Setelah dicuci, daun diasapkan sebentar, kemudian dimakan sekali  habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali.
-          Sebagai jamu rebusan:
Ambilah dua lembar  daun tempuyung kering diseduh dengan air satu gelas minum seperti membuat teh. Air seduhan inilah yang diminum sebagai obat. Dalam sehari kita bisa meminumnya sebanyak tiga kali, sampai batu ginjal hilang.
-          Sebagai teh:
Daun tempuyung juga bisa dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur. Sebanyak 500 mg daun tempuyung kering dapat diseduh dengan segelas air untuk dijadikan teh herbal. Ramuan teh herbal ini sebaiknya diminum tiga kali sehari untuk membantu melarutkan batu ginjal.


Sumber:




Senin, 31 Agustus 2015

Cakar Ayam


Tanaman Cakar Ayam memiliki nama latin Selaginella doederleinii Hieron dan termasuk dalam famili Selaginellaceae dari kelompok paku-pakuan (Pteridophyta).

Ciri
-          Batang tegak, tinggi 15 – 35 cm, keluar akar pada percabangan.
-          Daunnya kecil-kecil (mirip daun cemara), panjang 4 – 5 mm, lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai kepercabangannya, yang menyerupai cakar ayam dengan sisik-sisiknya.
-          Tanaman ini biasanya tumbuh di tepi-tepi jurang, pinggir parit/sungai, atau di tempat lembab dan sejuk.

Klasifikasi biologi
Divisi              : Pteridophyta
Kelas               : Lycopodiinae
Bangsa            : Selaginellales
Suku                : Selaginellaceae
Marga              : Selaginella
Jenis                : Selaginella doederleinii Hieron.
Nama lokal      : rumput solo, cemara kipas gunung, Shi shang be (China).

Indikasi :
-          Terutama untuk gangguan saluran pernafasan seperti : Influenza, batuk, kanker paru-paru, radang paru-paru (Pneumonia), tonsilitis (pembengkakan amandel), kanker nasopharinx, dan bronchitis.
-          Beberapa sumber menyebutkan bahwa tumbuhan cakar ayam juga berkhasiat untuk : koreng, hepatitis, infeksi saluran kencing, fraktura (patah tulang, rheumatik

Aplikasi :
-          Diminum : tumbuhan cakar ayam direbus sampai mendidih, kemudian diminum.
-          Untuk pemakaian luar : lumatkan tumbuhan cakar ayam kemudian tempelkan ke tempat yang sakit, daerah tulang patah.
Catatan : selama penulis mengonsumsi, tidak ada takaran khusus untuk dosis. Hanya saja penulis menggunakan takaran 5 tangkai cakar ayam untuk satu gelas.

Testimoni
1.      Untuk mengobati penyakit paru-paru, biasanya dokter menganjurkan berobat selama 6 bulan tanpa terlewat seharipun, yang mengakibatkan harus diulang dari awal. Apabila hal ini dilakukan, waktu, biaya, serta aktivitas akan terganggu.
Penulis sendiri pernah mengalami gangguan paru-paru yang diperkirakan disebabkan oleh seringnya menghisap sisha (rokok arab). Dengan pertimbangan di atas, lebih baik menggunakan tanaman cakar ayam. Di samping mudah di dapatkan dan mudah pengolahan, juga tidak memakan biaya. Alhamdulillah, dengan minum air rebusan cakar ayam setiap hari, rasa sakit di paru-paru berkurang dan menghilang.
2.      Penulis menyarankan kepada tetangga penulis untuk mengonsumsi tumbuhan cakar ayam ketika terserang flu dan batuk, bronchitis, atau penyakit paru-paru yang lain, dan hasilnya penyakit tersebut cepat sembuh, bahkan aman untuk anak-anak di bawah satu tahun.