memberi

Memberi dan Menerima



Sebagian besar orang percaya, agama tak akan pernah bisa akur dengan ilmu pengetahuan dan begitu pula dengan bisnis. Mengutip perkataan om saya tentang agama dan bisnis, “Bagaimana mau untung kalo kita jujur terus. Bisa-bisa, harganya malah dijual sama dengan modalnya…”. Kedengaran familiar?


Tapi, ada satu hal tentang bisnis yang tak akan pernah bisa lepas dari agama yaitu : prinsip memberi. Hal ini saya dapati dalam bukunya Robert Kiyosaki yang mengatakan bahwa semakin banyak kita memberi, semakin banyak pula kita akan menerima. Mungkin bila kita kaitkan dengan “The Secret”, memberi berarti bahwa kita mengasumsikan bahwa diri kita berkelimpahan dan karena itulah, bagi kita tak masalah kalo kita memberi pada orang yang tak mampu. Nah, pemikiran bahwa kita berkelimpahan ini akan menarik hal-hal positif yang entah bagaimana caranya akan memberikan jalan pada kita untuk menjadi yang seperti kita pikirkan.


Lepas dari hal di atas,ada sebuah cerita menarik yang dipaparkan oleh Kafi Kurnia tentang perusahaan Internet bernama Egreetings Network Inc. yang menjual kartu ucapan di internet dengan harga $0.5 - $2.5 dengan hasil yang mengecewakan karena jumlah pelanggan mereka jauh dari yang diharapkan (hanya 300.000 orang). Akhirnya, mereka pun menggratiskan jasa layanan mereka dan hasilnya? Jumlah pelanggan mereka meningkat tajam menjadi 7 juta orang dalam waktu kurang dari satu tahun yang tentu saja meningkatkan pandapatan mereka yang kini didapat melalui iklan atau menjadi affiliate produk-produk yang berhubungan dengan kartu ucapan.
Contoh yang paling gampang tentang prinsip memberi adalah dengan adanya free sample yang kebanyakan diberikan oleh produk makanan dan minuman. Hanya dengan cara “memberi” contoh produk mereka secara Cuma-Cuma, barulah mereka bisa meningkatkan jumlah pelanggan mereka.

Postingan Lama