Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan

Rabu, Maret 26, 2014

KBB#39 Lapis Legit

 
Judulnya "akhirnya datang juga" sempat mbatin, pasti suatu saat tantangan KBB adalah bikin lapis legit, eee ... kejadian beneran. Kenapa kepikiran seperti itu? 1) belum pernah ada sebelumnya (ya iyalah...) 2) kue ini sangat unik dan menantang 3) kue ini asli Indonesia 4) kue ini akan membuat berbagai reaksi dari anggota KBB, dari yang melotot, mendesah, say "what?" sampai langsung tepok jidat sambil bilang "DIE", hehehe ...

Bagaimana tidak ? Terbayang mesti feeling so good saat mengocok mentega dan adonan telur agar konsistensinya pas, mengaduk adonan secara benar agar adonan tidak turun, duduk di depan oven ber jam-jam saat melapis kue, sampai memastikan kesamaan warna panggangan api atas. Ga kebayang ibu-ibu jaman dulu bikin ini dengan oven manual, api kayu bakar, oh noooo ... Udah pakai oven gas dengan api atas dan timer aja, rasanya masih susah, hohoho ...

Tapi semangat ga boleh padam, kapan lagi punya nyali buat bikin kue ini kalo tidak ada tantangan KBB. Kalo cuma niat, dari dulu sudah ada, berbagai resep sudah dikoleksi, tetep aja, akhirnya tersingkir oleh kegiatan bikin kue yang lain. Lain dengan tantangan KBB, mau ga mau harus bikin, namanya juga Klub Berani Baking !


Sengaja mencari waktu yang pas, agar bikin kuenya tidak kepenggal sama kegiatan lain. Jadi di Sabtu sore yang mendung setelah menjemput suami di Bandara, masak dan beres-beres, suami sudah tidur nyenyak (asyik, ga ada yang ngrusuhin), anak-anak asyik main game (asyik, ga ada gangguan minta ini itu), mulailah persiapan bikin kue. Cari loyang 18x18cm ga ketemu, entah nyelip di mana, akhirnya pakai 20x20cm, resikonya kue akan lebih tipis, ga papa, malah cepat selesai kan ? Begitu mau mulai memanggang, rombongan keponakan dan cucu datang, tepok jidat deh, itu adonan sudah cantik sekali siap panggang, ga mungkin ditunda / atau bahkan ditinggal. Akhirnya tetap memanggang di sela-sela nglayanin tamu makan, minum dan ngobrol. Alhasil, 3 lapis pertama menjadi terlalu matang (bukan gosong ya) karena kebingungan udah dikasih api bawah 5 menit kok ga kecoklatan di tambah 5 menit lagi tetep sama, ditambah 5 menit lagi langsung gelap, huaaaa !!!!  Lapisan kedua begitu juga, akhirnya di lapis ketiga dan seterusnya aku ga ikutin resep, aku langsung pakai api atas.

Kesalahan yang lain warna lapisan tidak rata, prune kelupaan, ada lapisan yang lupa dilapisi mentega, ada lapisan yang terlalu sedikit olesan menteganya, ada lapisan yang terlalu ditekan, duh, host ... panjang banget daftar dosanya ya ....  Overall, dengan keringat gobyos, akhirnya kue tetap jadi, matang tidak bantat, artinya sudah lulus tahap pertama bikin lapis legit. Horeeee !!!!

Lapis Legit Prune
Sumber: Binder Primarasa


Bahan:
margarin/mentega untuk olesan
200 gr mentega
200 gr margarin
2 sdm susu kental manis
27 kuning telur
2 putih telur
200 gr gula kastor
20 gr emulsifier, optional
½ sdt vanili bubuk
60 gr terigu, ayak dengan
25 gr maizena

Taburan:
200 gr manisan buah prune, buang bijinya, belah dua.

 

Cara:
1. Olesi dasar loyang 18x18x5 cm dengan margarin, alasi kertas roti, olesi margarin.
2. Kocok mentega, margarin, dan susu kental manis dengan mixer hingga putih dan lembut (± 15 menit).
3. Dalam mangkuk lain, kocok kuning dan putih telur, gula, emulsifier, vanili hingga putih dan kental (± 20 menit).
4. Masukkan campuran mentega bertahap ke telur kocok, aduk rata dengan mixer. Tambahkan terigu bertahap, aduk rata dengan spatula.
5. Lapisan I: Panaskan oven api bawah 180 'C. Tuang 1 sendok sayur (± 50 ml) adonan ke loyang, ratakan dengan punggung sendok makan/spatula.
6. Masukkan ke oven, taruh di rak paling bawah. Panggang kue sampai kecoklatan (± 3 menit), keluarkan dari oven, olesi permukaannya dengan margarin/mentega, tekan-tekan dengan alat pemadat supaya rata dan padat.
7. Lapisan II: Tetap dengan api bawah, tuang 2 sdm (± 25 ml) adonan, ratakan, panggang kembali sampai kecoklatan (± 3 menit), olesi margarin/mentega, tekan-tekan.
8. Lapisan III dan seterusnya: Ulangi step 7 sebanyak 4x.
9. Matikan api bawah, nyalakan api atas, kecil saja. Teruskan melapis sampai sisa adonan habis. Setiap selesai memanggang tekan kue supaya rata dan padat, baru tuangi adonan.
Setiap selesai mengerjakan 3 lapisan, susun prune di atasnya. Sisakan 4-5 potong prune untuk bagian atas kue.
10. Setelah adonan habis, matikan api atas, nyalakan kembali api bawah 180 'C. Pindahkan kue ke rak tengah, oven s± 15 menit, agar setiap lapisan kue masak. Keluarkan dari oven, dinginkan. Potong-potong sesuai selera.



Catatan:
1. Pilih telur yang segar, kuningnya masih kenyal, putihnya tidak encer.
2. Mentega harus dikocok sampai mengembang betul agar tidak membuat adonan turun saat dicampurkan sehingga kue bisa bantat.
3. Lakukan pengadukan secara hati-hati agar adonan tidak turun.
4. Jauhkan adonan dari panas oven agar konsistensinya tetap kental, tidak mencair yang membuat kue menjadi bantat.
5. Oles lapisan kue dengan mentega secukupnya. kalau kurang kue jadi terlalu kering, kalau kebanyakan kue menjadi sangat berminyak. Aku pakai wysman, ok banget jadinya.
6. Untuk mendapatkan warna lapisan yang seragam memang butuh jam terbang, so, mari kita banyak latihan ...

Sekarang aku bisa sombong, kalau ada yang nanya, bisa ga bikin lapis legit, bisa dong !!! Kan aku orang Indonesia !!!
Hayo, jangan ngaku orang Indonesia yang bisa baking kalo belum bisa bikin lapis legit !!! Mari warisi tradisi leluhur bangsa Indonesia, jangan sampai diakui lagi sebagai khasanah budaya negara lain ...





Rabu, Januari 29, 2014

NCC Cheese Week -- Triple Cheese Eclair


Untuk event NCC Cheese Week ini saya buat Triple Cheese Eclair, kenapa disebut triple ? Karena ada 3 keju di yang dipakai untuk 3 kegunaan. Parmesan untuk adonan kulit, cream cheese untuk feeling, cheddar untuk taburan kulit, gimana ... apa ga kurang ngeju ? Kalo mau lebih mantap, di fillingnya, beri taburan keju cheddar parut, heboh keju deh jadinya ...

Eclair adalah jenis choux pastry, yang dibuat dengan memasak adonan kulit terbuat dari air, lemak dan tepung sampai kalis, baru dicampur telur sebelum dispuit panjang-panjang (berbeda dengan sus yang membulat) dan dipanggang sampai kulitnya mengeras sedangkan bagian dalamnya berongga. Filling dimasukkan untuk mengisi ruang di dalam ini.

Eclair yang sudah ada sejak abad 19 di Perancis dengan nama aslinya Pate a choux mempunyai sejarah panjang.

Untuk kali ini, resep eclair adalah hasil eksperimen, dengan resep campur-campur. Kalau dilihat difoto, eclairnya gendut dengan filling melimpah. Mungkin ini menyalahi pakem, dimana eclair biasanya langsing, dengan filling 'tersembunyi' alias tidak terlihat. Ini sih, suka-sukanya yang bikin ... hehehe.  Silakan dibuat sesuai selera. Resep yang dipakai seperti di bawah ini




Kulit
50 gr mentega tawar
50 gr margarin
200 ml air
1/4 sdt garam
100 gr terigu protein tinggi
25 gr terigu protein sedang
200 gr telur
25 gr keju parmesan, parut
50 gr keju cheddar, parut utk taburan

Cara membuat
1. Didihkan mentega, butter, garam dan air. Matikan api.
2. Masukkan terigu, aduk cepat hingga rata. Nyalakan api, aduk terus hingga kalis. Angkat, biarkan hangat.
3. Masukkan telur bertahap sambil dikocok hingga lembut.
4. Masukkan keju parmesan, kocok rata.
5. Masukkan plastik segitiga, beri spuit, semprotkan memanjang di loyang beralas parchment paper. Taburi keju cheddar.
6. Oven suhu 235 'C sekitar 30-35 menit atau sampai matang (panaskan oven sebelumnya), tandanya kue mengembang ringan, tidak ada buih lagi, dan kulit keemasan.
7. Angkat, letakkan di rak kawat, dinginkan.
8. Gunting kulit eclair, semprotkan filling, tutup kembali. Kalau mau cantik, buat lubang di salah satu ujung, untuk menyuntikkan filling.

Filling
250 ml susu cair
50 gr gula pasir
1/4 sdt garam
100 gr cream cheese, suhu ruang, lunakkan dengan garpu
25 gr maizena larutkan 2 sdm air
1 kuning telur
1 sdm mentega
1 sdt air jeruk lemon
150 ml whipped cream cair, kocok kaku

Cara membuat
1. Didihkan susu, gula, garam dan cream cheese sampai cream cheese larut.
2. Tuang larutan maizena, aduk hingga kental. Matikan api.
3. Masukkan telur, aduk rata, nyalakan api, aduk hingga meletup. Biarkan hangat.
4. Masukkan mentega dan jeruk lemon, aduk rata.
5. Campur whipped cream dan vla sampai rata.
6. Masukkan plastik segitiga, agar mudah disemprotkan. Siap sebagai filling.


Sabtu, November 30, 2013

KBB#37 Gingerbread House



Gingerbread house ? Owww, serasa pucuk dicinta ulam tiba, pengen nyoba bikin dari dulu, dari yg niatan kursus di NCC, melototin youtube, beli cutternya, dll, ga pernah kesampaian bikin, hahaha ... Tetapi kenapa setiap mau bikin ada aja alangan. Emang sih, orderan rada lumayan kenceng bulan ini, terus habis itu sempat tepar ga masuk kantor karena perubahan cuaca ekstrim dan migren vertigo kumat, lengkap sudah.

Akhirnya di tenggat waktu yang udah mepet, nyicil bikin pola, simpen, bikin adonan cookies, simpen, cetak & panggang cookies, simpen, bikin royal icing, simpen, nyusun fondasi/dinding rumah, simpen, sampai nyusun semua bagian, dan menghiasnya. Panjang kali step-stepnya ya, habis mau gimana, ga punya spare time banyak, itu nyelipin di antara aktivitas menjelang deadline ... ampun bu Jenggot & bu Host ...

Mollasse adalah bahan yang tidak bisa kutemukan (salah satu alasan menunda-nunda pr juga nih). Sudah mencari ke berbagai supermarket yang biasanya punya stok, lagi kosong semua. Akhirnya browsing sana-sini, sreg sama campuran brown sugar+air yang dimasak hingga menyatu. Menurutku dari segi rasa, konsistensi dan warna paling mendekati, dibandingkan madu, corn syrup maupun maple syrup.

Adonan cookies menurutku sedikit kebanyakan tepung, seharusnya penambahan tepung yang terakhir (1/2 cup) aku masukkan bertahap, jadi ga kesulitan ngegilingnya, meskipun bukan berarti ga bisa digiling. Cuma keuntungannya sewaktu cookies yang sudah dicetak beralaskan parchment paper mau dipindahin ke loyang untuk dipanggang, adonan nurut ga mudah patah.

Yang rada susah menjaga agar cookies lurus selurus-lurusnya saat dipanggang. Aku perhatikan karena dialasi kertas roti, bagian pinggir jadi cenderung melengkung saat dipanggang, berbeda kalo diletakkan langsung di loyang, dia akan tetap lurus.

Assembling rumah, ternyata tidak sulit, tidak semengerikan yang aku duga, meski dinding=dinding rumahku tidak terlalu presisi. Icing sugar yang kental membantu sebagai lem / semen yang kokoh dan tak perlu menunggu diinapkan untuk mendapat fondasi rumah yang kokoh dan tegak. Aku langsung assembling sampai finishing dan so far rumahnya ok tuh.

Gingerbread House
(Joy of Cooking - Irma S. Rombauer)
Hasil: 1 bh gingerbread house,
lebar 5.5 inc, tinggi 7 inc,
alas 9 inc, dan 10-15 cookies



Bahan
1 cup (2 sticks) butter/margarine
1 cup gula
1 cup unsulphured molasses -- 3/4 cup brown sugar+1/4 cup air dipanaskan hingga menyatu
4 ½ cup all-purpose flour
1 sdt baking soda
1 sdt garam
1 sdm ground ginger
1 sdt ground cinnamon
1 sdt grated/ground nutmeg
½ cup all-purpose flour

Cara Membuat:
1. Lelehkan butter, tambahkan gula dan molasses, aduk perlahan dengan api kecil hingga gula larut
2. Pindahkan dari api, sisihkan hingga hangat kuku.
3. Campur 4 1/2 cup terigu, baking soda, garam, ginger, cinnamon dan nutmeg
4. Buat lubang di tengah tepung, tuang campuran butter, aduk hingga rata.
5. Tambahkan ½ cup tepung hingga adonan menyatu terkumpul di sisi bowl.
6. Uleni 3-4 kali di meja hingga smooth & pliable. Bungkus, simpan di lemari pendingin hingga dingin. (Adonan bisa disiapkan beberapa hari sebelumnya)
7. Setelah dari lemari pendingin, jika adonan masih terlalu lembek saat digilas, maka tambahkan sedikit tepung. 

                 



Membuat pola gingerbread dari kertas karton
1. 2 buah dinding samping bentuk persegi panjang, @ 4 x 3 inc. Setelah adonan digilas, bentuk jendela kecil di tengahnya.,
2. 2 buah bagian depan & belakang, bentuk gabungan persegipanjang + segitiga, @ 5 ¼ x 3 inc, tinggi dari dasar-kerucut segitiga 6 ¾ inc. Setelah adonan digilas, bentuk pintu dan jendela untuk bagian depan rumah saja. Belakang tidak perlu pintu & jendela.
3. 2 buah atap bentuk persegi panjang, @ 5 x 6 inc
4. 1 buah alas bentuk bujur sangkar 9 x 9 inc.
 
Memotong & memanggang gingerbreadhouse:
1. Panaskan oven 350 'F (170-180 'C)
2. Dengan rolling pin bertabur tepung, gilas 1/3 adonan ketebalan ¼ inc langsung di ungreased cookie sheet. Tabur sedikit tepung. Letakkan sebanyak mungkin pola di atasnya, sisakan jarak ¾ inc untuk cookie mengembang.
3. Potong pinggir pola dengan pisau tajam. Angkat, kelupas sisa potongan pola, kumpulkan untuk digilas kembali. Ulangi dengan cookie sheet ke-2 dan ke-3 dengan menggunakan sisa adonan tsb. Potong bagian jendela depan & samping dan pintu depan, tapi jangan diangkat potongan adonannya (jika diangkat sekarang, jendela dan pintu akan melengkung/bengkok).
4. Gilas sisa adonan untuk membuat gingerbread people, pagar, kotak post, binatang, dan bentuk lain dengan cookie cutter atau pisau.
5. Panggang 12-15 menit hingga agak gelap dan cookie hampir keras, cookie akan keras sempurna saat didinginkan. (Jika cookie tidak renyah setelah didinginkan, kembali panggang beberapa menit lagi).
6. Setelah dikeluarkan dari oven, kelupas pinggir cookie yang tidak terpakai denga pisau, sisihkan untuk decoration. Lepaskan bagian jendela dan pintu juga.
7. Di saat cookie mengeras tapi masih hangat, gunakan spatula lebar untuk memindahkannya ke cooling rack hingga dingin sempurna. Simpan hingga siap didekorasi.

Membangun rumah:
Siapkan 2-3 resep Royal Decorative Icing.
Rumah akan membutuhkan 2-6 cup icing, tergantung dekorasi. Pisahkan ½ bagian untuk memasang rumah, dan sisanya utk dekorasi dan dicampur pewarna.
Segera tutup icing supaya mereka tdk mengeras.
 
1. Letakkan alas di tray (sisi terluar cookie utk bgn rumah yg menghadap rumah). Posisikan bgn depan, belakang, dan dinding rumah di tengah alas gingerbread house dengan semua sisi saling bersentuhan. Tandai garis pola rumah tsb sebagai pondasi rumah. Ini untuk perkiraan posisi house di alasnya.
2.  Semprotkan icing di sepanjang garis pola pondasi rumah. Satu persatu, letakkan dinding dan semprotkan icing sepanjang sisinya. Ulangi hingga semua bagian rumah bisa berdiri. Sementara mengering, tahan dinding dengan kaleng/botol selai hingga mengering 1 jam s/d semalaman tergantung kelembaban.
3. Jangan tambahkan atap hingga icing benar-benar kering, hingga struktur rumah kokoh. Jangan khawatir dengan icing ada yang muncul ke permukaan, nanti akan ditutup dengan dekorasi.

Memasang atap:
1. Semprotkan icing sepanjang sisi, tekan, tambahkan tambahan icing jika perlu untuk kestabilan. Tahan dengan botol bila perlu supaya tidak merosot. Jangan dihias hingga benar-benar kokoh, nanti bisa rubuh saat dihias.

Resep Royal Decorative Icing

Bahan
1/8 sdt cream of tartar
3 ½ cup confectioner's sugar
2 large egg whites, room temperature
2 sdm lemon juice

Cara Membuat
1. Kocok putih telur hingga stiff, but not dry
2. Bertahap, tambahkan gula ayak dan lemon juice hingga mencapai good consistency. Tutup lap lembab hingga akan digunakan.
3. Jika menginginkan icing yang lebih kental, tambahkan sedikit gula.
4. Jika menginginkan icing lebih encer, tambahkan lemon juice/putih telur/air.

1 cup Molasse :
1 cup (240 ml) honey
1 cup (240 ml) dark corn syrup
1 cup (240 ml) maple syrup
3/4 cup (180 ml) light / dark brown sugar heated to dissolve in 1/4 cup (60 ml)  liquid

Minggu, September 29, 2013

NCC Chocolate Week - African Gateau


Curious to know, kenapa namanya African Gateau ? Padahal cake ini tidak berasal ataupun berhubungan dengan Afrika. Mungkin karena cakenya coklat pekat, tapi kan ada layer vla, sehingga ga totaly coklat juga ya ? Entahlah, yang penting, cake ini yummy ... cake lembut moist dengan lapisan vla yang lembut membelai lidah. Aslinya tanpa isian jeruk mandarin, tapi pakai resep majalah Santap jadul ini, vla diberi jeruk mandarin kaleng ... yup !!! Rasanya makin yahud, manis, lembut dengan sensasi sedikit asam segar dari jeruk, sajikan setelah di simpan dalam lemari pendingin, biar makin asoy ...

Di event Chocolate Week yang merupakan kolaborasi NCC Indonesia dengan Dapur Masak ini, semoga entry African Gateau memenuhi kriteria.

Africain Gâteau
Sumber: Majalah Santap

Sponge Cake:
100 gr terigu protein sedang, ayak
30 tepung maizena
30 g coklat bubuk
8 kuning telur
5 putih telur
175 g gula bubuk
75 g mentega tawar, lelehkan

Peralatan khusus:
1 loyang bulat/persegi 22 cm
1 loyang bongkar pasang atau ring bulat/persegi 20 cm untuk menyusun kue

Sirup Rum:
100 g gula pasir halus
80 ml air
4 sdm rum

Vla:
8 kuning telur
90 g tepung maizena
700 ml susu cair
150 gr gula pasir halus
4 sdt rum (optional)
Coklat bubuk untuk taburan
2 kaleng (@ 312 gr) jeruk mandarin kalengan, tiriskan

Cara Membuat:
  1. Olesi mentega loyang 22 cm dan lapisi kertas roti. Panaskan oven 180 C.
  2. Ayak terigu, maizena dan coklat bubuk 2 kali. Sisihkan.
  3. Dengan mikser kec tinggi, kocok semua telur hingga mengembang.
  4. Bertahap, masukkan gula sambil terus dikocok hingga mengembang dan kental.
  5. Ayak campuran terigu ke adonan, aduk balik dengan spatula. Masukkan sedikit adonan ke mentega cair, aduk balik rata. Masukkan kembali bertahap ke adonan. Aduk balik
  6. Tuang ke loyang, oven matang (30 menit). Keluarkan dan taruh loyang di atas rak kawat. Setelah 5 menit, keluarkan cake, buang kertas roti. Dinginkan di atas rak kawat.
  7. Setelah dingin, belah cake menjadi 3. Taruh selapis cake ke dalam loyang yang lebih kecil, tekan perlahan sampai masuk. Basahi permukaannya dengan sirup rum. Sisihkan.
  8. Sirup Rum: Rebus gula dan air sampai gula larut (tidak mendidih). Setelah dingin, masukkan rum.
  9. Vla:  Kocok lepas telur, maizena dan sedikit susu. Sisihkan. Rebus sisa susu dan gula, aduk hingga mendidih. Angkat, tuang sebagian susu panas ke campuran telur, aduk cepat (dipancing). Tuang kembali telur ke dalam susu panas, aduk. Rebus kembali, sambil diaduk-aduk hingga mengental. Angkat dan setelah setengah dingin (vla tidak beruap), masukkan rum dan jeruk mandarin, aduk.
  10. Penyelesaian:  Hangat-hangat tuang 1/2 bagian vla ke atas cake di dalam loyang. Ratakan cepat sebelum vla mengeras. Tutup dengan cake, basahi sirup, ratakan sisa vla. Terakhir tutup dengan lapisan cake terakhir. tekan-tekan sedikit untuk meratakan.
  11. Lepaskan loyang, pindahkan cake ke piring saji. Taburi dengan coklat bubuk
Tips:
1. Pakai coklat bubuk berkualitas, karena rasa dan aroma cake sangat menonjol.
2.  Simpan dalam lemari pendingin sampai saat disajikan.

Jumat, Mei 24, 2013

KBB#34 Made in Indonesia -- Bika Ambon





Tantangan yang bikin panas dingin plus penasaran. Terus terang belum pernah mencoba bikin sebelumnya dan belum ada keberanian, secara pemakaian kuning telur yang lumayan. Tapi berkat KBB jadi berani untuk membuat bika ambon, kue asli Indonesia.

Bahannya sebenarnya mudah didapat, berbeda dengan mbak Arfi dan teman-teman KBB lain yang tinggal di luar negeri, kerepotan mencari air kelapa, sanan maupun sagu tani. Cuma cara membuatnya yang bikin senewen. Banyak hal tricky di sini, dari pengembangan adonan (kalau terlalu lama jadi asam kuenya), pengadukan dengan dikeplok-keplok (kalau kurang aduk, sarang ga bagus), suhu pemanggangan yang tepat agar kue matang sempurna. Dari yang pintu oven mesti dibuka dulu di awal pemanggangan agar terbentuk sarang, penggunaan api bawah yang pas agar tidak bantat, sampai pemakaian api atas di menit-menit terakhir agar permukaan atas kue cantik, hadeuuuhhh ....

Sengaja bikin di siang hari, maksud hati agar dicapai suhu yang tepat untuk peragian, tetapi tetap saja dalam dua kali percobaan tetap sarangnya belum sempurna. Bantat sih enggak, cuma belum bisa mentul-mentul seperti layaknya bika ambon Medan. Analisa aku, suhu oven kurang pas, dan pengadukan yang dikeplok-keplok belum benar, sehingga pembentukan sarang tidak bisa sempurna.

Percobaan keduan juga demikian, sarangnya belum sexy, OMG, .... senewen banget, .... Tapi semoga lulus ya pe er tantangan kali ini. Lain kali harus benar-benar bisa menaklukkan bika ambon. Masak orang Indonesia sendiri ga bisa bikin bika ambon, .... jangan sampai nanti diakui sebagai kue tradisional Negara tetangga ya ....

BIKA AMBON
by Rachmah Setyawati


Bahan Biang :
50 gr Tepung Terigu
20 gr Ragi
25 gr Gula Pasir
3 gr Garam Halus
100 ml Air Kelapa

Bahan lainnya :
250 gr Tepung Tapioka/Kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr Gula Pasir
Bahan Cair :
500 ml Santan mentah kental (dari 2 butir kelapa utuh)
2 gr Garam halus
3 btg Serai
8 lbr daun jeruk (buang tulang daunnya)
2 lbr daun pandan


Cara membuat :
1. Biang: Campur ragi, terigu, gula dan garam, tuangi air kelapa, aduk dengan tangan hingga rata, tutup dengan plastik wrap, diamkan 30-45 menit, hingga mengembang.

2. Cairan: masak santan, garam, serai, daun jeruk dan daun pandan, hingga panas (tidak sampai mendidih), dinginkan hingga suhu ruang, saring.
3. Kocok semua telur dan gula pasir hingga mengental.
4. Campur biang dengan tapioka/kanji, aduk dengan tangan hingga rata.
5. Tambahkan adonan telur sedikit demi sedikit sambil terus diaduk tangan dengan cara dikeplok-keplok, hingga rata.
6. Masukkan santan, aduk kembali dengan tangan (dikeplok-keplok) hingga rata dan tekstur halus (sekitar 20 menit). Tutup dengan plastic wrap dan diamkan hingga 3 jam.
7. Olesi tipis2 seluruh permukaan loyang 20x20x7 cm dengan minyak goreng. Alasi dasar loyang dgn kertas roti dan poles lagi minyak goreng. 
8. Panaskan oven api bawah 160 'C. Panaskan loyang di dalam oven sekitar 15 menit, keluarkan, dan tuang adonan ke dalam loyang.
9. Masukkan loyang di rak paling bawah oven, buka sedikit pintu oven, panggang hingga adonan mulai berlubang2 di permukaan atas (pertanda sudah mulai terbentuk serat).  Tutup pintu oven, lanjutkan pemanggangan hingga matang sempurna, sekitar 40-50 menit (lakukan tes tusuk).
10. Matikan api bawah oven, nyalakan api atas, panggang sejenak hingga permukaan kue terlihat lebih kecoklatan. 
11. Matikan api oven, keluarkan kue, dinginkan hingga suhu ruang. Gunakan pisau kecil tajam, untuk membantu mengeluarkan kue dari loyang.

Jumat, April 12, 2013

NCC JTIW - Onde-onde Ceplis dari Semarang INDONESIA


Makanan kesukaan waktu kecil, bentuk sih bisa macam-macam, ada yang bulat, lonjong, oval, dll, tapi namanya tetap onde-onde ceplis, karena kalau dimakan langsung habis dalam satu suap ... sak ceplis (satu kali), langsung habis, ...  Mungkin di lain daerah ada dengan nama berbeda, ya. Jangan bayangkan seperti onde-onde yang ada isi kacang hijau kupas, ini onde tidak ada isinya, garing, cocok buat camilan sambil nonton tv, baca buku, ngeteh rame-rame. Sudah jarang menemukan camilan ini, kalaupun ada, kok rasanya kurang ok ya. Makanya dicoba bikin sendiri. Beruntung ada ibu-ibu Yasaboga, jadi bisa mencoba resepnya.

Meskipun 1 resep adonan mentah sepertinya ga banyak, ternyata waktu membuat bola-bola kecil lama juga, apalagi membalut dengan wijen. Saking takut wijennya akan rontok saat menggoreng, aku tekan-tekan wijen ke tiap bulatan, jadinya lama banget buat nyelesainnya karena bulatan yang kecil-kecil. Mungkin kalau produsen onde ceplis sudah punya trik, jadi prosesnya bisa lebih cepat. Yuk dicoba ...

Onde-onde Ceplis
Yasaboga - Camilan Indonesia

Bahan
250 gr tepung ketan
50 gr tepung sagu
125 ml air
1 sdt garam
75 gr gula pasir
1 1/2 sdt butir telur
75 gr wijen putih

Cara Membuat
1. Campur semua bahan kecuali wijen, uleni hingga bisa dipulung.
2. Bentuk bulat-bulat kecil, gulingkan ke wijen.
3. Goreng dalam minyak panas api sedang

Tips:
- adonan akan mengembang, yang membuat onde ini menjadi renyah, oleh karena itu bikin bulatan kecil-kecil saja agar tidak lama waktu menggoreng, dan bisa tetap renyah.
- sebenarnya cara membuat yang tertera adalah dibulatkan semua baru digulingkan ke wijen. tapi hal ini membuat adonan cepat kering, sehingga wijen tidak menempel baik. Makanya aku pakai cara sendiri.
- tapi kalau mau dibulat-bulatkan semua dulu baru digulingkan ke wijen, bisa kok, saat mau digulingkan ke wijen, percikin sedikit air, agar bola-bola menjadi sedikit lembab, baru digulingkan ke wijen.


Kamis, April 11, 2013

NCC JITW - Es Doger dari Bogor INDONESIA


Perkenalan dengan es doger adalah saat kuliah di Bogor, dimana ada satu sudut kampus yang nama kerennya "DPR" yang merupakan singkatan dari kalimat di bawah pohon rindang tempat nongkrong mahasiswa saat jeda waktu antar mata kuliah, melewatkan waktu dengan tukang jualan minuman botol, gorengan dan es doger. Di antara penjual ini yang paling tenar ya si tukang doger. Hampir tiap ada acara kampus, tukang doger menjadi pengisi acara, menjadi salah satu item menu.

Es Doger sebenarnya simple saja, es puter kampung diberi tape singkong, tape ketan hitam dan dikucuri sirup merah dan susu kental manis. Tapi nano-nano rasanya yang membuat kangen pengen dan pengen lagi. Tapi memang yang bukan penyuka tape, agak susah menikmati minuman ini. Nah, berhubung tidak menemukan resep es doger yang orisinil, resep berikut didasarkan hasil reka ulang masa lalu saja. Selamat menikmati.

Bahan
Es puter rasa kelapa/kopyor
Tape singkong
Tape ketan hitam
Sirup merah
Susu kental manis

Cara Membuat
1. Susun bahan dalam mangkok/cangkir, berturut-turut, tape singkong, tape ketan hitam, es puter.
2. Kucuri dengan sirup merah dan susu kental manis

Selasa, April 02, 2013

NCC JTIW - Pis Kopyor dari Semarang INDONESIA

Jajanan ini menjadi salah satu entry untuk NCC Week Jajanan Tradisional Indonesia, Pis Kopyor dari Semarang.

Kalau denger namanya, orang bisa salah pengertian, tapi ga tahu juga asal usulnya kenapa dinamakan pis kopyor, padahal juga ga pakai kopyor, tapi kelapa muda. Yang bikin paling bertanya2 adalah pake kata 'pis', entah apa artinya.

Kue ini sejenis bongko atau carang gesing dengan bahan berbeda tentu saja. Intinya penggunaan santan, daun pandan dan daun pisang.
Kue jadul ini kesenengan bapak dan eyang, dulu suka banget bikin untuk suguhan beliau-beliau. Apa karena tidak butuh gigi yang kuat untuk menyantap, alias dikunyah sekali langsung bisa ditelan, hehehe ... Apalagi kalo disantap dingin, ... anyes, gurih, lembut, mak glenyer ...

Sekarang banyak yang membuat modifikasi, seperti menambang nangka, kismis, atau bahan lain, tapi aku tetep setia sama resep jadul ini yang menurutku lebih orisinil dan nikmat rasanya. Menurutku justru kesederhanaan kue-kue tradisional lah yang membuat kangen.

Pis Kopyor
Ala Hesti

Bahan
1 butir kelapa muda, keruk panjang dagingnya
2 lbr roti tawar, masing2 potong 10
100 gr gula pasir
500 ml santan
1/2 sdt vanili bubuk
1 sdt garam
2 lbr daun pandan, sobek masing2 menjadi 5 potong
Daun pisang untuk membungkus
Lidi untuk menyemat

Cara Membuat
1. Campur santan, gula, vanili, garam, aduk hingga gula larut.
2. Ambil daun pisang, beri 1 irisan daun pandan, 2 potong roti, kelapa muda, tuang santan. Sematkan lidi. Lakukan hingga adonan habis.
3. Kukus 20 menit sampai matang.

Catatan:
1. Lebih enak dimakan dingin.
2. Jika tidak ada daun pisang, bisa ditaruh di ramekin kecil. Tetapi tidak akan dapat aroma daun pisang.
3. Agar tidak mudah sobek, panaskan sebentar daun pisang dengan panas matahari atau kompor.

Untuk 10 bungkus

NCC JTIW - Kue Moho dari Semarang INDONESIA

Masih dalam rangka event NCC Jajanan Tradisional INDONESIA, kali ini aku tampilkan kue Moho jajanan khas peranakan Semarang.

Kue moho dipakai dalam Festival Sembahyang Rebutan (Festival Roh yang Kelaparan) di Semarang yang berlangsung 2 hari sampai 1 bulan pada bulan ke-7, digelar di halaman kelenteng untuk menyenangkan para arwah. Berbagai pertunjukan seperti wayang potehi, gambang kromong, keroncong dan orkes tradisional digelar menemani berbagai sajian sembahyang yang terdiri dari berbagai masakan, arak, teh, dan ribuan kue moho, bapao merah, kue mangkuk merah dan pink, buah-buahan, dan manisan buah. (Disarikan dari Buku Seri Masak Femina - Masakan Peranakan Tionghoa Semarang karangan Hiang Marahimin terbitan Gaya Favorit Press).

Kue ku dan moho yang berwarna merah, sama juga melambangkan persatuan anggota keluarga. Dan warna merah, sesuai dengan legenda untuk menakuti monster yang bernama “Nian” (baca: nien), yang takut warna merah dan suara keras. Legenda ini sudah banyak diceritakan di mana-mana.

Teringat kue moho, teringat kakak saat masa perploncoan masuk kuliah, salah satunya adalah membawa kue moho. Katanya karena sudah jadi mahasiswa (moho-nya siswo - murid yang paling hebat - red) maka harus akrab dengan kue ini, hahaha ... bisa aja itu senior-senior.  Kata kakak, kue ini harus dimakan jika berbuat kesalahan, tetapi tidak boleh sambil minum. Kebayang itu mahasiswa sampai melotot-lotot berusaha menelan kue ini karena memang teksturnya padat dan seret. Wkwkwkkwkkkkk ....

Tetapi ga tahu kenapa, aku dulu suka makan kue ini, selain beli di pasar, biasa ada mbok-mbok menggendong tenong (tempat makan dari aluminium bersusun) yang jualan keliling. Kue ini selalu ada selain kue-kue basah, gorengan, dan lauk siap saji lainnya. Suka aja sama penampilan dan rasanya yang khas, jadul dan ga ada duanya itu. Kalo di mbok-mbok itu bentuknya sedikit lebih kecil daripada yg dijual di pasar atau yang buat sembahyangan.

Sehubungan dengan NCCJTW, pengin rasanya mengulang memori itu. Aku udah lupa, dulu alm. ibu bikin seperti apa, catatan juga sudah tidak ada. Hasil browsing, ternyata resep yang beredar versinya seperti kue mangkok atau bolu kukus beras. Padahal seingatku teksturnya seperti roti/bapao tetapi lebih padat dan agak seret. Hihihi ... inget komentar Pak Wisnu di milis, terdapat aroma apek ... hahaha ... Bongkar koleksi majalah dan buku, ketemu resep bu Hiang Marahimin yang menurutku cukup otentik. Maka sampailah aku pada akhir pencarian.

Kue Moho
Buku Seri Masak Femina - Masakan Peranakan Tionghoa Semarang karangan Hiang Marahimin

Sirup: rebus hingga larut
250 ml air
100 gr gula pasir

Adonan tepung
500 gr tepung terigu
2 sdt garam
2 sdt bp
4 sdt mentega putih
Pewarna merah muda
6 takir daun diameter 8cm tinggi 6cm

Adonan ragi
4 sdt gula pasir
3 sdm air hangat
2 sdt ragi instan

Cara Membuat
1. Adonan ragi: campur gula dan air hingga gula larut, masukkan ragi, aduk. Taruh di tempat hangat 5-10 menit atau hingga berbuih dan ringan.
2. Adonan tepung: ayak terigu, garam, bp, tambahkan mentega, aduk dengan garpu hingga rata dan berbutir kasar, buat lubang di tengah. Campur ragi dan sirup hingga rata. Tuang bertahap ke dalam lubang tepung sambil diaduk dengan tangan hingga adonan kalis.
3. Taruh di atas meja bertabur tepung, uleni hingga licin dan lentur (10 menit). Tutup adonan dengan kain, biarkan di tempat hangat 1-1 1/2 jam atau hingga mengembang 2 kali. Bagi 6 bagian, bentuk bulat.
4. Taruh di takir. Olesi/semprot permukaan atasnya dengan pewarna merah muda, lalu kerat menyilang bagian atasnya. Diamkan 30 menit hingga mengembang 2 kali lipat.
5. Kukus di api besar selama 20 menit.

NCC JTIW - Es Gempol Pleret dari Semarang INDONESIA

Dalam rangka NCC Week dengan tema Jajanan Tradisional INDONESIA, aku persembahkan Es Gempol Pleret dari Semarang. Semoga bisa membuat jajanan tradisional INDONESIA makin jaya.

Minuman yang sudah hampir punah di Semarang, rata-rata kaum muda sudah tidak kenal dengan minuman ini. Minuman ini sangat segar dinikmati saat siang yang panas, bahkan untuk sore dan malam hari di kota Semarang yang memang lebih banyak panas di banding kota lain.

Ingat es gempol pleret, inget almarhum bapak. Bapak sangat suka es ini, langganannya di pasar Bergota, yang jualan seorang ibu yang memang cuma jualan es ini di deretan depan los pasar yang menghadap ke jalan raya. Aku perhatiin, ibu ini setia banget jualan sampai terakhir aku beli yaitu waktu terakhir mudik beberapa saat sebelum almarhun ibu dipanggil Allah. Sekarang udah sepuh banget, rambutnya udah putih semua, di pasar itu cuma dia sendiri yang jualan es gempol pleret. Di simpang lima ada juga sih yang jualan, tetapi kurang legit rasanya.

Es gempol adalah minuman dingin berisi beberapa gempol yaitu bulatan sebesar bakso kecil dari tepung beras berwarna putih, dengan rasa cenderung gurih karena hanya diberi garam dan beberapa pleret, yaitu adonan tepung ketan yang berbentuk pipih, biasanya berwarna pink dan hijau. Pipih karena adonan tadi dipleret (ditekan - bhs jawa) ke daun pisang saat membuatnya sebelum dikukus untuk mematangkannya, jadi bentuknya cenderung tipis kayak lembaran-lembaran. Pleret rasanya kenyal dan manis. Kuahnya kuah gurih  santan encer yang harum pandan, diberi sirop merah jadul (bikinan sendiri) beraroma frambozen dan pecahan es batu. Jadi saat diaduk, kuah akan menjadi bersemu pink. Biasa disajikan di mangkuk seperti mangkuk bakso (yang ada gambar ayam jago atau penyedap Sasa, hehehe ...). Porsinya cukup banyak, apalagi kalau dibungkus untuk dibawa pulang, biasanya saat dituang bisa lebih dari satu mangkuk. Si ibu waktu menyajikan akan bertanya, "komplit ?" Artinya pakai gempol + pleret. Kalau aku pasti akan bilang komplit, karena tanpa pleret, bukan es gempol pleret namanya.

Sewaktu browsing resep, kebanyakan adalah es gempol versi Jepara yang hanya pakai bulatan putih tepung beras tanpa pleret, dan kuahnya santan yang diberi gula merah jadi berwarna coklat dan diberi potongan nangka. Berbeda dengan es gempol pleret Semarang selama ini yang kukenal, makanya aku coba bikin dengan resep kira-kira aja, setidaknya mewakili rasa nostalgia yang masih aku miliki.

Es Gempol Pleret
Ala Hesti

Bahan gempol:
200 gr tepung beras
25 gr tepung sagu
1/2 sdt garam
75 ml air panas
Air untuk merebus

Bahan pleret:
100 gr tepung ketan
50 ml santan kental dari 1 butir kelapa
25 gr gula pasir
1/4 sdt garam
100 ml air panas
Pasta pandan
Pasta strawberry

Pelengkap
Sirup frambozen
Es batu, hancurkan

Kuah Santan:
250 ml santan kental
750 ml air
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan, simpulkan

Cara Membuat:
Adonan gempol:
1. Kukus tepung beras selama 30 menit, angkat.
2. Campurkan tepung beras, tepung sagu dan air panas, uleni hingga kalis.
3. Bulatkan adonan sebesar kelereng, tekan bagian tengah dengan ibu jari hingga membentuk cekungan.
4. Masukkan dalam air mendidih, rebus adonan hingga mengapung, angkat. Sisihkan.

Pleret
1. Campur tepung ketan, gula, garam dan air panas, aduk rata.
2. Bagi menjadi 2 bagian, masing-masing beri pasta pandan dan pasta strawberry.
3. Tuang adonan pandan tipis-tipis diatas daun pisang, begitu juga untuk adonan strawberry, kukus 30 menit. Angkat, sisihkan

Kuah santan:
Panaskan santan, air, garam dan daun pandan, aduk rata, masak hingga mendidih. Dinginkan.

Penyajian:
Dalam mangkuk, susun gempol, pleret pandan dan pleret strawberry, tuangi kuah santan, beri sirup frambozen dan es batu. Sajikan.

Untuk 5 mangkuk.

Note:
- pasta pandan bisa diganti perasan air daun suji
- sirup frambozen bisa dibuat sendiri dengan merebus gula dan air dengan diberi perasa frambozen dan warna merah.
- ternyata aku kesulitan mem-pleret adonan, akhirnya aku taruh di wadah, dikukus, baru diiris tipis, hehehe ...

Sabtu, Desember 08, 2012

Mushroom Bread


Pengin ikutan ngramein NCC bread week, diniatin dari awal pengin pakai ragi alami, sourdough dan semacamnya, apa daya, kesibukan ga henti memaksa diri akhirnya 'hanya' membuat roti simple, tapi tetep enak tentunya ...

Pertama disharing resep ini sama mbak Rachmah di BBG, untuk aslinya silakan klik link resepnya ya ... Sekali nyoba kepincut rasanya, cuma ga pernah didokumentasi, karena begitu bikin langsung amblas, memang enaknya dimakan  hangat-hangat. Nah, karena ada breadweek ini, bisa berkesempatan mendokumentasikan. Topping bisa divariasi sesuai selera, kali ini aku tambahkan irisan smoked beef, agar sekalian bisa buat sarapan komplit. Lain kali mau bikin pakai mozarella atasnya biar ada efek keju meleleh-leleh, pasti lebih maknyuss ... Mbak R, makasih ya resepnya ... 

MUSHROOM BREAD 
Original recipe by Rachmah Setyawati http://kedaikuistanaku.blogspot.com/2012/05/mushroom-bread.html

Bahan Toping:
1 siung bw putih, cincang
1 kaleng jamur champignon, cincang
Bbrp jamur shittake, potong-potong
4 sdm jagung manis
1/5 sdt Italian Herbs
1 sdm minyak zaitun
Seujung sendok kecil gula pasir

Cara membuat bahan toping : 
1. Tumis bawang putih +minyak zaitun, 
2. masuk jamur aduk rata beri gula, herbs, aduk hingga harum, matikan api kompor, angkat sisihkan

Bahan roti/savoury scone :
200 gr tepung self raising
1 sdt tepung maizena
50 gr keju parmesan bubuk
Sedikit garam, seujung sendok
1 butir Telur ayam
20 gr margarin leleh
140 cc susu cair
1 sdm parsley cincang

Cara membuat :
1. Siapkan loyang tinggi 3cm, diameter 20 atau 22cm (lbh bagus kalo loyang bongkar pasang/ loyang pie), beri alas kertas roti, semir margarin.
2. Aduk semua bahan kering menjadi satu, kecuali parsley dan telur serta susu cair.
3. Masukkan susu dan telur, aduk rata
4. Tuang adonan roti ke loyang, beri topping, semprotkan mayones +  susu kental manis sedikit diatasnya.
5. Panggang 25 menit suhu 165 'C. 



Senin, September 10, 2012

Rainbow Mille Crepe










Sudah lama pengen nyoba bikin kue ini, sejak lihat di Martha Stewart show, terus baca liputan majalah Sedap tentang satu bakery di Jakarta yang khusus mengusung mille cake ini dengan berbagai varian rasa. Kayaknya sexy banget lihat tumpukan crepe di antara cream lembut itu. Bertepatan dengan Rainbow Week di NCC, maka Mille Crepe Cake ini aku sulap jadi Rainbow Mille Crepe Cake. Sekalian cake ini untuk ngerayain 14 tahun perkawinan kami, semoga 'rainbow' dalam 14 tahun perkawinan membuat kami kuat dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah warrahmah, Amien ya Rabbal alamien ... 

Kenapa disebut mille crepe ? Karena ada banyak lapisan yang membentuk kue ini, diantara lapisan filling creamnya. Ada yang bilang Crepe Cake, ada yang bilang thousand layers cake. Meski kalau googling dengan keyword thousand layers cake, malah muncul lapis legit khas Indonesia.  Pernah baca juga di internet ada satu daerah di Amerika yang punya tradisi membuat 14 layers cake untuk acara keluarga mereka, cuma kuenya dari sponge/butter cake. Kalau mille crepe ini lapisannya lebih banyak, minimal 20 lapis, karena memang crepe kan lebih tipis.

Pembuatannya sih simpel, ga pake oven, ga perlu worry soal kocokan jambul petruk, karena alatnya yang penting cuma sendok sayur (utk ukuran crepe), saringan dan wajan crepe. Wajan crepe bisa pakai wajan teflon biasa. Tapi aku ga saranin pakai wajan kuwalik, karena crepenya akan sangat tipis sekali. Ini aja aku jadi 36 lembar, padahal sesuai resep akan jadi 20 lembar, hehehe ... Keseringan bikin american risoles kayaknya ...

Yang ribet memang pengerjaannya. Kue ini ga bisa dibikin dalam satu hari, karena adonan crepe dan cream harus diinapkan di kulkas semalaman dulu baru bisa dilanjutkan pengerjaannya. Dengan menginap, adonan crepe menjadi sangat lentur sehingga tidak mudah sobek, sedangkan cream menjadi sangat lembut.  Pastry cream di sini mirip Napoleon cream, cuma cara pengerjaannya lebih ribet dari biasanya karena harus disaring, diaduk sambil ice bath, diaduk dengan mentega, didinginkan semalaman, dikocok kembali dengan whipped cream. Tapi hasilnya memang membelai lidah, melt in your mouth deh !  Untuk bahan kedua aku cuma pakai whipped cream dengan takaran separuh, karena kalo dikocok mengembang dan sudah manis karena pakai merk Rich. 

Yang paling susah adalah finishingnya, yaitu bagaimana melapis dengan rapi dan membuat pastry cream pas habis sampai layer terakhir. Ga lucu kalo di layer-layer terakhir kehabisan cream, sehingga harus bikin lagi, ... Atau justru creamnya kebanyakan, pasti bingung cari resep buat ngabisin cream, meski yang kedua ini masih lebih mudah dari kesulitan pertama.

Hasil akhirnya, stunning !!! Terbayar kerepotan saat membuatnya. Anak-anak suka, suami yang biasanya selalu menolak halus makanan manis, malah minta tambah.  Aku bawa sepotong ke kantor, menuai orderan. Mungkin karena tampilan dan warna yang unik, dan tentu saja rasa yang enak, lembut dan segar, membuat selera makan nambah. Pas deh, untuk anniversary kami. Sajikan setelah didinginkan, potong dengan pisau tajam agar irisan rapi, temani dengan secangkir kopi/teh. What a perfect combination ... Let's enjoy !!!

Rainbow Mille Crepe
Serves 10
(Resep tidak saya terjemahkan, menghindari mis-interpretasi)

For the crepes batter (adapted from Joy of Cooking):

Ingredients:
6 tablespoons butter (85 gr)
3 cups milk (750 ml)
6 eggs
1 1/2 cups all-purpose flour (210 gr)
7 tbsp. sugar (93 gr)
Pinch salt
vegetable oil
--> tambahan: 6 pasta Golden Brown (strawberry, mangga, orange, pandan, blue lechy, blueberry)

Preparation for the crepes batter (the day before):
1. Cook the butter in a small pan until brown like hazelnuts. Set aside. 
2. In another small pan, heat the milk until steaming; allow to cool for 10 minutes. 
3. In a mixer on medium-low speed, beat together the eggs, flour, sugar and salt. 4. Slowly add the hot milk and browned butter. 
5. Pour into a container with a spout, cover and refrigerate overnight. 

To make the crepes:
1. Bring the batter to room temperature. 
--> saya bagi adonan menjadi 6 bagian, masing2 diberi pasta Golden Brown 3-5 tetes.
2. Place a nonstick or seasoned 9-inch crepe pan over medium heat. Swab the surface with the oil.
3. Add about 3 tablespoons batter and swirl to cover the surface. --> saya 1 sendok sayur 
4. Cook until the bottom just begins to brown, about 1 minute, then carefully lift an edge and flip the crepe with your fingers. 
5. Cook on the other side for no longer than 5 seconds. 
6. Flip the crepe onto a baking sheet lined with parchment. 
7. Repeat until you have 20 perfect crepes.
--> masing2 warna jadi 6 lembar, total ada 36 lembar crepe.

For the vanilla pastry cream (adapted from ”Desserts,” by Pierre Herme and Dorie Greenspan):

Ingredients 1:
2 cups milk  (500 ml)
1 tbsp. vanilla extract
6 egg yolks
1/2 cup sugar (113 gr)
1/3 cup cornstarch, sifted (47 gr)
3 1/2 tbsp. butter (50 gr)

Preparation for the vanilla pastry cream (the day before):
1. Bring the milk to a boil. Turn off the heat and stir in the vanilla extract then set aside for 10 minutes. 
2. Fill a large bowl with ice and set aside a small bowl that can hold the finished pastry cream and be placed in this ice bath. 
3. In a medium heavy-bottomed pan, whisk together the egg yolks, sugar and cornstarch. 
4. Gradually whisk in the hot milk, then place pan over high heat and bring to a boil, whisking vigorously for 1 to 2 minutes. 
5. Press the pastry cream through a fine-meshed sieve into the small bowl. 
6. Set the bowl in the ice bath and stir until the temperature reaches 140 degrees on an instant-read thermometer. 7. Stir in the butter. When completely cool, cover and refrigerate.

Ingredients 2:
2 cups heavy cream --> saya pakai 1 cup whipped cream Rich (250 ml)
1 tablespoon sugar --> tidak pakai
3 tablespoons Kirsch --> tidak pakai
icing sugar (optional) --> tidak pakai

Finishing pastry cream:
1. Whip the heavy cream with the tablespoon sugar and the Kirsch. It won’t hold stiff peaks but that’s okay. 
2. Fold it into the pastry cream. 

To assemble the cake:
1. Lay 1 crepe on a cake plate. 
2. Using an icing spatula, completely cover with a thin layer of pastry cream (about 1/4 cup). 
3. Cover with a crepe and repeat to make a stack of 20, with the best-looking crepe on top. --> total ada 36 layer.
4. Chill for at least 2 hours. 
5. Set out for 30 minutes before serving. 6. If you have a blowtorch for creme brulee, sprinkle the top crepe with 2 tablespoons sugar and caramelize with the torch; otherwise, dust with confectioners’ sugar. Slice like a cake. 

Tips:
- aku beri pasta cuma sedikit, ternyata warnanya langsung 'keluar'.
- masak crepe jangan sampai kecoklatan, agar crepe tetap lembut. 
- kocok whipped cream dengan baskom dan kocokan yang sudah didinginkan agar. Hasil kocokan sempurna.
- untuk mencampur pastry cream dengan whipped cream gunakan mixer agar hasilnya lembut, dengan pengocokan bertahap. Setelah itu, dinginkan dulu sebelum assembling.
- saat assembling, oleskan cream sampai 1/2 cm sebelum pinggir crepe, agar hasil akhirnya rapi (cream tidak belepotan).

Kamis, Maret 15, 2012

Lemper Ayam


Saat membaca laporan teman milis tentang makanan waktu kecil, aku jadi ingat lemper ayam, jadi pengen bikin lemper ayam sendiri. Apalagi saat ini sedang ada event lontong week NCC, jadi bisa dibuat entry.

Lemper ayam adalah kudapan yang sering dibuat ibu sejak aku kecil sampai gede, yah, sampai aku memutuskan merantau lah ... Apalagi, ibu suka menerima order snack box kalau ada acara rapat/pertemuan kantor, atau cuma untuk acara pengajian, kumpul keluarga, atau bekal piknik. Nah, tugasku adalah membungkus lemper-lemper tersebut, apalagi kalo harus dibungkus kembali dengan daun pisang. Kata ibu, bungkusanku rapi dan seragam. Jadilah aku dikaryakan. Setelah adonan siap, Ibu dan asisten di rumah akan mengepal-ngepal adonan lemper dan isinya, sedangkan aku membungkusnya dengan daun pisang dan menyematkan lidi. Pegel juga sih, apalagi kalo jumlahnya sampai ratusan, hahaha ...

Nah, kadangkala, ibu membuat versi tanpa dikukus, jadi setelah dikepal, hanya dilapis daun pisang, kemudian dibungkus plastik bening. Atau dibungkus plastik bening dulu, baru dililit daun pisang (tanpa disemat lidi). Sekali waktu kalo mesti bikin lemper dalam jumlah sangat banyak, maka lemper akan dicetak di loyang dan dipotong-potong, namanya lemper potong. Caranya, loyang di alasi plastik yang sudah diolesi minyak. Adonan ketan diratakan di loyang tsb, di atasnya diberi adonan isi, kemudian ditutup adonan ketan kembali dan dipadatkan, baru dipotong-potong. Nanti setiap potongan dibungkus plastik bening.

Nah, sembari mbungkusi lemper itu, aku cuka cemal-cemil baik ketan maupun ayamnya, enak banget, apalagi masih hangat, haruummm ...

Berbekal ingatan masa lalu, aku coba browsing resep lemper ayam. Sebenarnya pengen nanya resep ibu, tapi karena ibu sedang terbaring sakit keras, maka ga mungkin aku mewawancarai beliau. ya sudah, aku coba mencari resep yang kira-kira mirip dengan rasa yang dulu aku rasakan. Ketemulah resep dari mbak Astri Keluarga Nugraha. Ternyata memang benar. Aroma rempah dari adonan ayam, membuat adonan ketan makin harum. Lemper oh lemper ...

Lemper Ayam
Keluarga Nugraha

Bahan Ktan
500 gr beras ketan, rendam selama 2 jam
350 ml santan kentan
4 lbr daun salam
1 batang serai, memarkan
1 lbr daun pandan, sobek-sobek
3 lbr daun jeruk, sobek-sobek
1/2 sdt garam

Bahan Isi
300 gr ayam tanpa tulang, rebus, suwir-suwir
3 lbr daun salam
5 lbr daun jeruk, sobek-sobek
200 ml santan kental
20 gr asam jawa dilarutkan dalam 50 ml air panas
4 sdm minyak goreng

bumbu halus
10 siung bawang merah
6 siung bawang putih
6 kemiri sangrai
2 sdm ketumbar bubuk
1 sdt jintan
5 sdt gula pasir
2.5 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk

Cara Membuat
- Kukus ketan selama 15 menit
- Rebus sisa bahan sampai mendidih, masukkan ketan, masak sampai santan terserap.
- Kukus kembali ketan sampai matang.
- Isi: tumis bumbu beserta daun salam, dan daun jeruk sampai harum.
- Tambahkan santan, air asam, dan ayam suwir. Masak sampai santan habis, angkat.
- Ambil 1 kepal ketan, pipihkan, isi dengan adonan isi. Bungkus daun pisang. Sematkan lidi.
- Kukus kembali agar tanak.

Hasil: 25 lemper kecil