Showing posts with label Dukhan. Show all posts
Showing posts with label Dukhan. Show all posts

Sunday, 23 June 2013

Jerubu Sebagai Peringatan

Negara kita sekarang ini sedang dilanda jerubu yang amat teruk hingga setengah kawasan  mempunyai bacaan IPU melebihi 700. Sementara itu banyak lagi negeri yang terus mencapai peningkatan paras IPU. Berdasarkan indeks kualiti, bacaan antara 0 dan 50 dikategorikan baik, 51 hingga 100 (sederhana), 101 ke 200 (tidak sihat), 201 hingga 300 (sangat tidak sihat) dan 300 ke atas sebagai berbahaya.
Pandangan satelit menunjukan jerubu melitupi sebahagian Semenanjung

Jerubu adalah disebabkan zarah yang terampai di atmosfera akibat dari berlakunya kebakaran hutan yang meluas samada dari aktiviti manusia atau semulajadi. Oleh itu asap merupakan salah satu fenomena yang boleh menghasilkan jerubu yang menggangu pernafasan dan penglihatan manusia. Jerubu atau asap merupakan satu bala bencana yang Allah telah timpakan kepada kaum Quraish kerana tidak mahu menerima dakwah serta ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah saw. Oleh itu Surah ad-Dukhan dinamakan demikian kerana peristiwa tersebut.

فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُّبِينٍ

Oleh itu tunggulah (wahai Muhammad) semasa langit membawa asap kemarau yang jelas nyata (yang menyebabkan kebuluran yang dahsyat) (44:10)

Ayat ini merupakan ancaman kepada kaum musyrikin Quraisy khususnya dan orang-orang kafir umumnya bahwa Allah subhabahu wa Ta’ala akan menurunkan azab kepada mereka berupa asap yang akan menutupi mereka seluruhnya.

Para ahli tafsir berselisih pendapat tentang asap di dalam ayat tersebut, apakah yang akhirnya menimpa kaum Quraisy ketika itu berupa panas dan kemarau panjang serta kelaparan? atau asap yang akan datang sebagai tanda hari kiamat yang besar yang disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih?
Di antara mereka yang berpendapat dengan pendapat pertama adalah Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Ketika ada seorang dari negri Kindah menyatakan tentang asap yang akan datang pada hari kiamat yang akan memekakan telinga-telinga kaum munafiqin dan membutakan mata-mata mereka, beliau marah sambil berkata:

مَنْ عَلِمَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلْ: اللهُ أَعْلَمُ، فَإِنَّ مِنَ الْعِلْمِ أَنْ يَقُوْلَ لِمَا لاَ يَعْلَمُ لاَ يَعْلَمُ. فَإِنَّ اللهَ قاَلَ لِنَبِيِّهِ: قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِينَ .

Barangsiapa yang memiliki ilmu maka katakanlah! Dan barangsiapa yang tidak memiliki ilmu maka katakanlah:‘Allahu a’lam!” Karena sesungguhnya termasuk ilmu adalah ucapan orang pada apa yang dia tidak tahu: “aku tidak tahu”. Sesungguhnya Allah telah mengatakan kepada nabi-Nya: ((“Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan (memaksakan diri”)).
Kemudian Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya kaum Quraisy tidak mau menerima Islam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan atas mereka:

أَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَيْهِمْ بِسِنِيْنَ كَسِنِيْ يُوْسُفَ.

Ya Allah tolonglah aku untuk mengalahkan mereka dengan kelaparan seperti yang terjadi pada zaman Nabi Yusuf. (HR. Bukhari dalam Kitab Tafsir dan Muslim dalam Shifatul Qiyaamah).

Maka terjadilah kemarau panjang dan kelaparan, hingga sebagian mereka binasa dan sebagian lainnya memakan bangkai-bangkai dan tulang-tulang. Ketika itu setiap orang melihat seakan-akan di antara langit dan bumi ada asap. (Atsar riwayat ad-Darimi juz 1/62; Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayaanil Ilmi, juz 2/51; Baihaqi dalam al-Madkhal no. 797; al-Khathib al-Baghdadi dalam al-Faqiih wal Mutafaqih; melalui nukilan Hilyatul Alimi al-Mu’allim, hal. 59)

Pendapat ibnu mas’ud radhiallahu ‘anhu ini sesuai dengan konteks ayat di atas yang mengancam kaum Musyrikin Quraisy. Namun demikian, tidak menafikan ancaman umum kepada seluruh orang-orang kafir dan musyrikin dengan asap yang turun menjelang hari kiamat kelak. Karena dalil-dalil yang shahih tentang tanda-tanda kiamat kubra sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah di antaranya adalah munculnya ad-dukhan (asap).

Kemarahan yang diucapkan oleh Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu di atas bukanlah karena beliau menafikan munculnya asap menjelang hari kiamat, tetapi karena beliau mengerti orang tersebut berbicara tanpa ilmu dengan mengatakan bahawa asap tersebut dapat membutakan mata dan memekakan telinga. Karena dalam riwayat lain, Ibnu Mas-’ud mengatakan ada dua asap, salah satunya telah terjadi dan yang lain akan datang menjelang hari kiamat.

Dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

بَادِرُوا بِاْلأَعْمَالِ سِتًّا طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوِ الدُّخَانَ أَوِ الدَّجَّالَ أَوِ الدَّابَّةَ أَوْ خَاصَّةَ أَحَدِكُمْ أَوْ أَمْرَ الْعَامَّةِ . رواه مسلم في الفتن وأشرط الساعة

Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari arah barat, datangnya asap, munculnya Dajjal, keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat berbicara), kematian atau datangnya hari kiamat yang merata. (HR. Muslim dalam al-Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah).

Apakah Peringatan ad-Dukhan itu?

Mengikut al Maududi peringatan dalam kejadian tersebut merupakan pembalasan dan amaran terhadap penduduk Makkah yang mengandungi beberapa perkara penting, antaranya seperti berikut:
  1. " Kamu wahai penduduk Makkah, adalah salah mengatakan bahawa al-Quran adalah dibuat oleh Muhammad (s.a.w). Kitab ini dengan sendirinya membuktikan bahawa ia bukanlah ciptaan manusia tetapi dari Allah, Tuhan semesta alam".
  2. " Kamu membuat anggapan yang salah terhadap betapa bernilainya Kitab ini. Kamu sangka inilah bencana yang menimpa kamu, padahal inilah masanya apabila Allah dengan belas kasihanNya, mengutuskan PesuruhNya dan KitabNya kepada kamu sebagai satu rahmat."
  3. " Betapa dangkalnya kamu terhadap sangkaan bahawa kamu yang memusuhi PesuruhNya dan KitabNya akan menang, padahal sebenarnya Pesuruh yang dibangkitkanNya dan Kitab yang telah diturunkan ini pada masa Allah telah menetapkan nasib kamu, dan keputusan Allah tidaklah lemah yang boleh ditukar mengikut kesukaan kamu, tidaklah pula ia berdasarkan kejahilan dan kecuaian dimana akan terdapat kesilapan atau kesalahan atau kelemahan didalamnya. Padahal ia adalah keputusan yang teguh dan tidak berubah yang buat oleh Raja Sekalian Alam, yang Maha Mendengar, yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Oleh itu ia tidak boleh samasekali diambil ringan."
  4. " Kamu sendiri menerima bahawa Allah adalah satu-satunya Pemilik dan Pemerintah kerajaan bumi dan langit dan semuanya di alam semesta dan juga mengakui bahawa hidup dan mati ini tertakluk kepada kekuasaanNya, tetapi sebaliknya kamu tetap mengambil sembahan-sembahan yang lain, yang mana alasan kamu semata-mata ia merupakan amalan yang telah diamalkan oleh datuk nenek kami yang dahulu lagi, padahal jika seseorang itu beriman bahawa hanya Allah lah yang Maha Berkuasa, Maha Mentadbir dan Maha Pemurah, yang menghidup dan mematikan. Kamu tidak sepatutnya ragu-ragu bahawa terdapat tuhan yang lain selain dari Nya, yang berhak untuk disembah. Jika datuk nenek kamu melakukan kesalahan itu, tiada alasan untuk kamu menurutinya secara buta tuli. Sesungguhnya Tuhan mereka juga adalah Tuhan yang Satu, juga adalah Tuhan kamu, dan mereka juga sepatutnya hanya menyembah hanya Dia, yang juga sepatutnya kamu sembah."
  5. " Allah yang Maha Memelihara dan Maha Mengasihani yang telah memberikan kamu makanan, juga telah memberikan kamu petunjuk. Untuk mendapatkan petunjukNya Dia telah mengutuskan PesuruhNya dan menurunkan KitabNya."
Merujuk kepada kesimpulan yang dibuat oleh Maulana Syed al-Maududi tentang ayat tersebut, sebenarnya ia adalah peringatan kepada seluruh umat Islam juga. Sepatutnya peristiwa jerubu ini kita ambil sebagai peringatan apakah kita juga mempunyai sikap seperti golongan Quraish tersebut yang ingkar terhadap kandungan kitab suci al-Quran? Apakah umat Islam di negara kita berpegang sepenuhnya dengan ajaran al-Quran atau mengambil bahagian-bahagian yang disukai sahaja? Tidak cukup dengan mengadakan sembahyang hajat memohon pertolongan Allah untuk menghindarkan dari bencana tersebut tetapi kita hendaklah juga kembali kepada perintah Allah seperti terkandung didalam al-Quran dan dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. Kalau tidak tunggulah ancaman dari Allah ynag lebih keras lagi..نعوذ بالله من ذلك

Saturday, 22 December 2012

Bintang Berekor dan Ad-Dukhan

Para sahabat dan tabien sejak dari dulu lagi sudah merasakan kebimbangan tentang tanda-tanda kiamat dan sering memerhatikan petanda yang datang dari langit. Munculnya asap dari langit pada akhir zaman merupakan salah satu tanda kiamat besar yang ditunjukkan oleh dalil Al-Kitab dan As-Sunnah. Asap tersebut akan menutupi bumi yang meliputi umat manusia dan menimpakan azab kepada orang-orang kafir.

Dalil-dalil tentang hal ini dari Al- Qur`an adalah:

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.” (Ad-Dukhan: 10-11) Maknanya, tunggulah orang-orang kafir itu –wahai Muhammad – pada hari di mana langit mendatangkan asap yang nyata lagi jelas, yang menutupi serta meliputi manusia. Ketika itu, dikatakan kepada mereka: “Inilah azab yang pedih”, sebagai celaan dan cercaan keras terhadap mereka. Atau sebahagian mereka mengucapkan kalimat ini kepada yang lain.

Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Mulaikah, dia berkata: “Suatu hari, aku bersama Ibnu Abbas di waktu pagi. Dia berkata: ‘Aku tidak tidur tadi malam hingga subuh.’ Aku bertanya: ‘Mengapa?’ Dia berkata: ‘Mereka mengatakan, bintang yang mempunyai ekor telah muncul. Aku khawatir ad-dukhan telah muncul, maka aku tidak tidur hingga subuh’.(Tabari, Ibn Kathir) 

Al-Qurthubi telah berkata: “Mujahid rahimahullahu berkata: ‘Ibnu Mas’ud radhiallahuanhu dahulu berkata: Itu adalah dua asap. Salah satunya telah terjadi. Adapun yang belum terjadi, asapnya akan memenuhi antara langit dan bumi. Asap itu akan menyebabkan seorang yang beriman akan terkena semacam selsema (flu), sedangkan orang kafir akan tembus pendengarannya’.”
(Diambil dari Asyrathus Sa’ah, hal.383-388)


Satu penemuan yang mengejutkan saintis terkini yang membuatkan mereka sentiasa melihat kejadian dilangit ialah kemunculan asap berupa awan raksasa di angkasaraya yang sedang memasuki sistem suria bumi dan boleh mendatangkan kesan yang besar terhadap atmosfera bumi.

Secara teknikalnya dikenali sebagai High Density Interstellar Cloud, kapal angkasa Voyager NASA telah menjumpai awan angkasa gergasi tersebut yang berukuran selebar 30 tahun cahaya dan mengandungi campuran atom hydrogen dan helium dengan suhu pada 6000 deg Celcius. Didapati sistem suria berada betul-betul dalam laluan tersebut.



Persoalan timbul kenapakah masih tidak mengancam sistem suria dan menghanguskan bumi? Sesungguhnya Allah yang Maha Berkuasa masih lagi memelihara umat manusia dari bencana tersebut bagi menimbulkan keinsafan untuk orang beriman.

(Setelah mereka mengejek-ejek dan membuat tuduhan-tuduhan itu) tidakkah mereka melihat apa yang ada di hadapan mereka dan yang ada di belakang mereka dari langit dan bumi (dapatkah mereka melarikan diri)? Jika Kami kehendaki nescaya Kami timbuskan mereka di bumi, atau Kami gugurkan atas mereka ketul-ketul dan serpihan-serpihan dari langit (yang akan membinasakan mereka). Sesungguhnya yang demikian mengandungi satu tanda (yang memberi keinsafan) bagi tiap-tiap hamba Allah yang mahu kembali kepadanya (dengan taat dan berbakti).(Saba' 34:9


Buat masa ini asap panas tersebut terhalang kekal berada di penjuru sedikit sahaja melepasi penghujung sistem suria kerana kesan medan magnet suria, yang dikembangkan oleh angin suria kedalam gelembung (bubble) magnetic yang melingkungi seluruh sistem planet. NASA sedang mengikuti perkembangan ini dengan teliti, saintis menyatakan mungkin terdapat bukti bumi pernah bertembung dengan asap angkasaraya yang tumpat tersebut. Ini menimbulkan kemungkinan menjelaskan punca pupusnya kehidupan dibumi masa dahulu.

Beberapa lapuran teknikal telah mengandaikan beberapa bahagian asap angkasaraya yang mengancam ini mungkin telah terpisah dan melepasi ruang heliosphere bergerak kedalam sistem suria kita. Mereka mengandaikan pecahan ini memberi kesan terhadap alam angkasa dan mungkin penyebab perubahan cuaca dunia.

Rujukan:
  1. http://al-quran10.blogspot.com/2012/02/tafsir-ibn-kathir-qs-ad-dukhan-9-15.html
  2. http://news.sciencemag.org/sciencenow/2010/05/sun-may-soon-plunge-into-hot-clo.html
  3. http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2009/23dec_voyager/
  4. 40 Hadith tentang Peristiwa Akhir Zaman ini dipetik dari buku yang telah di susun oleh Al-Fadhil Ustaz Abu Ali al-Banjari an-Nadwi (HADIS 42: SEPULUH TANDA-TANDA KIAMAT YANG BESAR)

Belajar Quran