Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Server

General information about HTTP status codes

When calling a Web browser via the HTTP protocol in a URI, then the web server that is responsible for the requested domain or IP address that request. He identified the required data on the server machine and sends them - again using the HTTP protocol - the waiting web browser. Depending on the requirement of the web browser was and what the result came out when determining the data on the server computer, the server sends the HTTP headers for the response a specific number to the calling browser. This figure represents a status code and tells you that the relationship between what the server delivers it to data that is at the desired requirement. In this way, error messages are sent, but also notes how "the requested data is access-protected." The browser can evaluate these status codes that represent the user and respond accordingly. The Web server writes the HTTP status code of the request also, if configured into its log files. HTTP status codes are of interest to you

Proxy Squid di Slackware

Download source dari squid #wget http://www.squid-cache.org/Versions/v2/2.6/squid-2.6.STABLE16.tar.gz Extract squid tersebut #tar -zxvf squid-2.6.STABLE16.tar.gz -C /usr/local/src (sembarang mau ditaruh di mana hasil ekstraknya squid). Masuk ke direktori ekstrak squid tersebut #cd /usr/local/src/squid-2.6.STABLE16 Buat group dan user yang akan di gunakan untuk menjalankan squid #groupadd _squid #useradd -c “SQUID PROXY CACHE” -d /dev/null -s /bin/false -g _squid _squid saya memberi tanda _ di depan squid biar keren seperti style BSD hehehe meski ada alasan tertentu sih demi security aja. Configure dan install squid #./configure \ –prefix=/squid/ –sysconfdir=/etc/ –enable-gnuregex –enable-async-io=16 \ –with-aufs-threads=16 –with-pthreads –with-aio –with-dl \ –enable-storeio=aufs –enable-removal-policies=heap –enable-delay-pools \ –disable-wccp –enable-cache-digests –enable-default-err-languages=English \ –enable-err-languages=English –enable-linux-netfilter –disable-ident-lookups \

Membuat Router di Linux Slackware

Tulisan ini ditujukan bagi anda yang sedikit banyak sudah bisa cara menginstall Linux khususnya Slackware Linux. Jika anda belum memahami bagaimana cara menginstall Linux Slackware itu sendiri, silahkan anda jalan2 dahulu ke http://slackbook.org . Jika PC anda sudah siap dengan min. 2 ethernet card nya, maka ikutilah langkah2 di bawah ini: Pastikan ethernet anda bekerja dengan baik, dan sudah terdeteksi oleh kernel, untuk melihatnya, bisa menggunakan perintah ifconfig atau lsmod, lihat modulnya di load ataukah tidak, atau juga bisa menggunakan perintah dmesg untuk melihat pada waktu booting apakah ethernet anda terdeteksi atau tidak. Jika masih belum terdeteksi silahkan lihat kembali dokumentasi di http://slackbook.org . Ketikan perintah berikut: echo â€Å“1″>/proc/sys/net/ipv4/ip_forward, atau chmod +x /etc/rc.d/rc.ip_forward. Perintah tsb untuk mengaktifkan opsi bahwa PC tsb akan difungsikan sebagai router. Masukan IP address untuk tiap-tiap ethernet, edit file /etc/rc.d/rc.inet1.co

Apa itu Repository

Sebelum ke masalah konfigurasi, mungkin ada baiknya kita perlu mengetahui apa itu repository? Hehe.. akhirnya, setelah baca-baca jadi bisa tahu juga secara umum repository itu apa. Setelah kita melakukan instalasi Ubuntu (biasanya cukup dengan 1 CD installer), secara umum kita telah dapat menggunakannya untuk keperluan dasar dalam pekerjaan sehari-hari seperti mengetik, bekerja dengan file/folder (create folder, copy, paste, delete), dsb. Namun apabila kita ingin menggunakan untuk hal lainnya seperti memutar berbagai file berformat audio ataupun video dan juga menginstall aplikasi lainnya maka kita perlu menginstall berbagai library ataupun package terkait, dimana biasanya secara lengkap dapat kita temukan pada repository. Sebenarnya tidak harus repository, kita juga dapat mencari sendiri library ataupun package yang diperlukan melalui internet tetapi akan menjadi sulit karena biasanya suatu package dalam instalasi ber-dependency dengan library atau package lainnya. Seperti kita ket

Mengamankan DNS Server

DNS yang merupakan tulang punggung jaringan terutama Internet sering sekali dijadikan target serangan oleh para hacker / cracker . Ketika seseorang sudah berhasil menguasai server DNS dan dapat mengontrolnya maka akibatnya akan sangat luas pada jaringan dan memungkinkan untuk mendapatkan akses yang lebih besar. Beberapa serangan dan issue keamanan yang terjadi pada server DNS adalah: Penyerangan secara langsung pada perangkat lunak DNS sesuai dengan kelemahan yang diketahui atau berhasil dieksploitasi. Akibatnya sang penyerang dapat mengambil alih dan mengontrol host yang diserang. Setelah itu biasanya sang penyerang akan dapat menguasai jaringan sekaligus. DNS Spoofing / Cache Poisoning DNS spoofing atau cache poisoning adalah teknik untuk memasukkan atau meracuni cache pada suatu server DNS dengan data atau informasi yang salah. Jika sebuah server DNS terkena DNS spoofing atau cache poisoning maka data atau informasi yang diberikan server DNS tersebut tidak valid lagi karen