Tampilkan postingan dengan label gas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gas. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Oktober 2015

Konsolidasi , Merger , dan Akuisisi Bisnis Tambang dan Energi 2015



Harga minyak yang jatuh merupakan tantangan terbesar perusahaan minyak di tahun 2015 (sumber :www.foodmanufacture.co.uk)

Tahun 2015 menjadi tahun yang berat bagi perusahaan tambang dan energi di dunia. Dengan harga barang tambang dan energi yang jatuh merosot mengakibatkan sebagian besar perusahaan rugi besar bahkan beberapa perusahaan bangkrut dan kolaps. Padahal di tahun tahun sebelumya pendapatan di bisnis ini sangat menguntungkan dan mendatangkan laba yang sangat besar. Penurunan laba ini diakibatkan oleh perlambatan ekonomi dunia yang pada tahun sebelumnya didominasi oleh Negara China. Berbagai pengamat ekonomi dunia memperkirakan negara China hanya akan tumbuh sekitar 7%, turun setelah sebelumnya mencatatkan pertumbuhan ekonomi 2 digit. Sedangkan pertumbuhan ekonomi asia juga melambat seperti Indonesia yang hanya akan tumbuh 4 – 5 %, singapura 1- 2%, dan jepang 0 – 1 %. Sedangkan  yang tumbuh dari sebelumnya yaitu India, Vietnam, dan Filipina.

Salah satu bisnis yang jatuh yaitu bisnis batubara, dengan permintaan yang terus turun sedangkan suplai yang besar akhirnya memangkas harga batubara. Setelah sebelumnya harga batubara berkisar 60$/ton saat ini jatuh dikisaran 30$/ton. Begitu juga harga minyak dunia yang pada tahun sebelumnya mencatat rekor tertinggi sebesar 120$ / barrel, saat ini terpangkas menjadi sekitar 50 - 60$/barrel. Penurunan harga minyak ini akibat dari melimpahnya pasokan minyak dunia akibat dari keberhasilan negara Amerika mengembangkan energi minyak dan gas dari shale oil. Hal ini kemudian ditanggapi oleh OPEC sebagai pemegang utama bisnis minyak dengan tetap berproduksi dan tidak menurunkan produksi minyak mentah. Salah satu alasan kenapa Negara – Negara Opec tidak bersedia menurunkan produksi adalah untuk menjaga market share yang dikuasai negara Opec.



Membanjirnya minyak dari negara ISIS di pasar gelap semakin menjatuhkan harga minyak (sumber : www.wkyt.com)

Selain itu konflik di negara Suriah dan Irak yang mengakibatkan terbentuk gerakan Negara ISIS mengakibatkan berlimpahnya minyak gelap di dunia. Minyak mentah ini berasal dari ladang - ladang minyak yang dikuasai oleh militan ISIS. Diduga minyak gelap ini digunakan untuk membiayai perang ISIS dengan negara Irak dan Suriah. Selain itu dengan dicabutnya embargo ekonomi terhadap Negara Iran mengakibatkan minyak dunia mendapatkan pasokan minyak mentah baru dari Negara Iran. Seperti diketahui Iran merupakan salah satu Negara dengan produksi minyak terbesar. Dengan bebasnya embargo ekonomi terhadap Iran Negara importer menjadi punya pasokan baru  dari Negara iran.

Dilain pihak bisnis tambang logam juga mengalami kejatuhan. Harga acuan emas yang merupakan salah satu logam mulia, mengalami kejatuhan paling parah dalam 5 tahun terakhir. Harga emas yang sebelumnya mencapai 1200 $/ troy ounce jatuh mendekati nilai psikologis 1000$/troy ounce. Jatuhnya nilai emas selain akibat penurunan permintaan juga diakibatkan oleh menguatnya perekonomian amerika. Tahun 2015 diperkirakan ekonomi amerika akan tumbuh sebesar 2,5 %. Pertumbuhan yang cukup besar mengingat amerika merupakan salah satu Negara yang sudah maju. Pertumbuhan yang cukup signifikan ini membuat para investor mengalihkan investasi dan mengakibatkan mata uang dollar menguat dibandingkan dengan mata  uang Negara lainnya maupun terhadap harga logam emas.

Pengurangan tenaga di minyak dan tambang menjadi salah satu jurus mengatasi jatuhnya harga (sumber : csmonitor.com)
Kondisi ekonomi yang cukup berat ini membuat perusahaan besar tambang dan minyak melakukan konsolidasi besar – besaran. Salah satunya yaitu memotong pengeluaran yang tidak diperlukan, salah satu yang dipotong yaitu biaya eksplorasi. Eksplorasi yang merupakan kegiatan dengan risiko paling besar menjadi pilihan paling awal untuk dilakukan pemotongan. Selain itu berbagai perusahaan juga menjual asset yang tidak langsung berhubungan dengan bisnis utama mereka. Selain itu berbagai anak perusahaan yang mendatangkan kerugian menjadi pilihan untuk dilakukan penjualan. Selain melakukan konsolidasi perusahaan besar – besaran. Efisiensi pekerja juga dilakukan berbagai perusahaan. Royal Shell Ducth bahkan akan memotong pekerja hingga 5 ribu orang di seluruh dunia.

Merger antara Rio Tinto dan Glencore akan membuat perusahaan terbesar di mineral besi, tembaga dan nikel mengalahkan perusahaan tambang BHP Billington (sumber : bidnessetc.com)
Selain melakukan konsolidasi besar – besar berbagai perusahan besar , bahkan akan melakukan pengabungan dengan perusahaan lainnya. Kejadian merger seperti saat perusahaan Exxon dan mobil oil atau BHP dan Billington dapat menjadi pilihan berbagai perusahaan tambang dan energi. Isu merger ini untuk mengantisipasi dari kurangnya dana keuangan beberapa perusahaan. Salah satu perusahaan tambang besar yang mencoba untuk melakukan merger antara lain Rio Tinto dengan Glencore serta Newmont Mining dengan Barrick Gold. Merger ini dilakukan untuk mengatasi penurunan dan bertahan terhadap kondisi ekonomi global ini.

Rio Tinto salah satu perusahaan tambang emas terbesar berencana melakukan merger dengan Glencore. Gabungan dari dua perusahaan besar ini diperkirakan akan memiliki nilai sebesar 150 milyar dollar. Diperkirakan gabungan perusahaan ini akan melampui perusahaan tambang terbesar saat ini BHP Billiton. Merger dua perusahaan ini diperkirakan akan mengusai pasar beberapa komoditas tambang seperti bijih besi, tembaga, nikel, batubara dan zinc. Selain itu akan membuat perusahaan tambang terbesar dan memiliki berbagai macam komoditas tamabng di dunia yang pernah ada.

Barrick Gold dan Newmont Mining berencana mengabungkan diri dan menjadi Perusahaan tambang emas terbesar dunia.(sumber : bidnessetc.com)
Selain Rio tinto dan Glencore, dua perusahaan tambang emas terbesar Barrick Gold dan Newmont mining juga dikabarkan sedang melakukan negosiasi untuk merger. Saat ini dua perusahaan tersebut merupakan penguasa produksi logam emas terbesar di dunia. Pengabungan dua perusahaan terbesar ini dilakukan untuk mengatasi penurunan harga emas di dunia. Saat ini harga emas jatuh di titik terendah selama 5 tahun terakhir. Bahkan dilaporkan selama kuarter terakhir perusahaan Barrick Gold dikababarkan merugi hingga 2.85 milyar dollar. Sehingga harus menjual tambang dan menghentikan beberapa operasi produksi. Di lain pihak Newmont Mining juga kesulitan keuangan akibat dari berhentinya salah satu tambang emasnya Batu Hijau , Indonesia. Berhentinya operasi ini akibat dari larangan ekspor bahan mentah sebelum adanya kesepakatan pembangunan pabrik smelter di Indonesia. Diharapkan pengabungan dengan Barrick Gold dapat menyuntikan dana untuk pembangunan pabrik smelter emas di Indonesia.

Akuisisi dua perusahaan service minyak terbesar di dunia  (sumber :bidnessetc.com)
Selain perusahaan tambang akuisisi juga dikabarkan terjadi di dunia minyak dan gas. Di saat kondisi minyak jatuh di harga 50 – 60 dollar/barrel dan melimpahnya pasokan minyak di dunia. Selain itu kesepakatan nuklir antara amerika dan iran akan membuat minyak dari iran yang selama ini terkena embargo akan membanjiri pasar. Dengan membanjirnya pasokan ini diperkirakan harga minyak akan jatuh di kisaran 40 dollar/barrel. Hal ini akan membuat sulit berbagai perusahaan minyak dan gas. Dengan sulitnya kondisi ini membuat beberapa perusahaan dikabarkan bergabung. Sedangkan bagi perusahaan dengan keuangan yang besar, saat ini merupakan kesempatan terbesar untuk mengakuisisi perusahaan lainnya. Salah satu perusahaan kontraktor minyak dan gas terbesar dunia,  Halliburton dikabarkan sedang mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Baker Hughes. Saat ini Halliburton merupakan kontraktor terbesar ke dua terbesar sedangkan Baker Hughes berada di posisi ke tiga. Akuisisi baker Hughes akan membuat Halliburton akan menggeser kontraktor minyak dan gas terbesar saat ini Schumberger. Dengan akuisisi ini diharapkan akan membuat persaingan antara Halliburton dan Schumberger akan semakin sengit.

Kondisi saat ini merupakan masa-masa sulit berbagai perusahaan tambang dan energi untuk melakukan ekspansi dan investasi baru. Pengabungan dan akuisisi merupakan pilihan yang paling realistis dari jatuhnya harga komoditas tambang dan energi. Dengan pengabungan dan akuisisi diharapkan perusahaan dapat bertahan dan bangkit di masa mendatang. Hal ini sering terjadi akibat jatuhnya harga komoditas dan energi. Di masa lalu pengabungan ini akan membuat perusahaan berkembang dan menjadi penguasa terbesar seperti pengabungan Exxon dengan Mobil Oil di dunia minyak dan gas serta BHP Ltd dan Billiton Plc di dunia tambang.  
Read More

Jumat, 09 Januari 2015

Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Di Kutub Utara (Artik)

Kawasan ekplorasi di Kutub Utara
Kutub utara daerah paling ujung dari planet kita bumi saat ini menjadi incaran berbagai perusahaan minyak dan gas bumi dunia. Negara di dekat kutub utara seperti Rusian, Norwegia, Canadan , dan Amerika (Alaska) sangat aktif dalam kegiatan ekslplorasi minyak dan gas di daerah tersebut. Berdasarkan data seismik di sekitar daerah kutub utara diperkirakan memiliki pontensi sebesar 20% dari minyak dan gas yang belum ditemukan. Meskipun begitu daerah ini belum disentuh eksplorasi karena berada di daerah yang terpencil, suhu yang ekstrem dan komplesk dan besarnya risiko operasi ekslporasi hidrokarbon di daerah ini. Selain itu eksplorasi di daerah ini mendapat tantangan dengan advokat yang menganggap bahwa perubahan di daerah artik akan sangat menggangu dan merusak keseimbangan kingkungan di artik. Seperti diketahui artik merupakan lautan yang membeku akibat suhu yang dingin. Sehingga perubahan lingkungan di artik dikuatirkan akan mengakibatkan perubahan lingkungan.

Daerah Artik sendiri sejak tahun 1920 telah di eksplorasi dan menghasilkan penemuan di Alaska, kanada, dan norwegia. Walaupun daerah artik telah terjadi penurunan produksi minyak dan gas , penolakan lingkungan dan sulitnya ekslporasi tetapi daerah ini tetap sangat menarik sebagai tempat eksplorasi minyak dan gas. Saat ini Norwegia sangat aktif dalam meneliti dan mengeksplorasi daerah ini. 


Beberapa projek yang dikembangkan di daerah artik antara lain :

Rusia

Kawasan Laut Kara Rusia

Kawasan Kutub Utara (Artik) di Rusia diperkirakan mencapai 100 milyar barrel minyak. Beberapa aktivitas eksplorasi antara lain berada di Laut Kara kerjasama antara Rosneft dan Exxon Mobil. Beberapa seismik telah dilakukan di Laut Kara dan berdasarkan perhitungan cadangan sekitar 87 millyar barrel minyak dan potensi lebih dari minyak di Saudi Arabia. Sayangnya akibat konflik Ukraina , Rusia mendapatkan sanksi dari Negara Amerika dan sekutunya sehingga kerja sama ini tertunda akibat sanksi ini. Selain di Laut Kara Rusia melalui perusaan Gazprom telah sukses dalam ekslporasi dan pengembangan lapangan laut lepas di daerah Artik. Berada di Laut Pechora telah dapat diproduksi minyak dan gas pertama rusai dari kawasan Artik ini. Produksi minyak dari lapangan ini dimulai sejak 2011 dan banyak yang memprotes eksploitasi di daerah ini terutama dari Kapal Greenpeace yang mebuat menjadi berita utama di tahun 2012. Selain itu lapangan Shtokman dengan cadangan sumberdaya sebesar 134 Tcf gas telah ditemukan pada tahun 1988, tetapi belum dikembangkan. Lapangan ini berada sekitar 340 mil dari daratan dan berada di Laut Barents. Gazzprom memperkirakan lapangan ini akan diproduksi pada tahun 2019 seiring dengan pembangunan pipa gas dari Laut Barents ke daerah Baltik.

Amerika
 
Penolakan eksplorasi di kawasan artik oleh greenpeace
Sejak 2012 Shell telah menghabiskan kira – kira 6 milyar dollar untuk eksplorasi di Laut Beaufort dan Laut Chukchi . Shell telah menyelesaikan pemboran di dua sumur pada tahun 2012 di Beaufort dan Chukchi, membuat kembali industry minyak dan gas ke laut Alaska sejak satu dekade yang lalu. Pada bulan Juli 2014 shell mengajukan untuk melakukan pemboran di dua sumur di laut Chuckchi. Pengajuan ijin ini saat ini masih di review oleh pemerintah Federal Alaska. Di lain pihak pendukung lingkungan melakukan protes dalam pengembangan lapangan ini.

Nowegia
 
Laut barents Norwegia potensi penemuan hidrokarbon

Laut Barent Norwegia dimana perusahaan Statoil telah membora lebih dari 100 sumur eksplorasi sejak tahun 1980, menjadikan daerah ini sebagai daerah yang baik untuk melakukan kegiatan eksplorasi. Daerah ini sangat mungkin dilakukan eksplorasi karena adanya aliran hangat dari aliran sungai dan jarang berubah menjadi lautan es. Pada tahun 2014 Statoil ni kurang mendapatkan hasil yang baik dalam eksplorasi. Tiga daerah di utara Wisting Central , Apollo dan atlantis menghasilkan sumur yang kering, sedangkan Mercury hanya menghasilkan sedikit penemuan gas. Walaupun begitu dengan masih banyaknya daerah yang belum dieksplorasi di Laut Barents dan sedikitnya sumur yang telah dibor di bagian utara menjadikan daerah ini menjadi tantangan bagi Statoil.

Referensi
World Oil Magazine , Month December 2014
Read More

Kamis, 07 Agustus 2014

10 Perusahaan Energi dan Tambang Terbaik Indonesia Tahun 2013 Versi Majalah Fortune

Perusahaan energi dan mineral merupakan salah satu penyumbang dalam neraca devisa negara. Terutama ekspor batubara dan mineral. Beberapa perusahaan masuk dalam 100 besar perusahaan terbaik indonesia versi Majalah Fortune. Berikut ini 10 besar perusahaan tersebut :

1. PT. Pertamina


Perusahan BUMN yang mengurusi masalah minyak dan gas ini berada di peringkat pertama 100 besar perusahaan Indonesia. Dengan pendapatan sebesar 740 T naik sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba BUMN ini mencapai 31 T. Pertamina saat ini gencar dengan akuisisi blok migas. Seperti saat akuisisi blok migas North West Java Basin dan blok migas di negara Aljazair.

Selain minyak dan gas pertamina juga mengincar pengembangan pembangkit panas bumi melalui anak perusahaanya Pertamina Geotermal.




2. PT. Adaro Energy Tbk.


Perusahaan tambang penghasil batubara ini menempati peringkat 14 dari 100 perusahaan terbaik indonesia. Sebagaian besar pendapatan PT. Adaro Energy Tbk. disumbang melalui anak perusahaanya PT. Adaro Indonesia dan Kontraktor pertambangan Sapta Indra Sejati (SIS) . Perusahaan yang didirikan Garibaldi Thohir, Teddy Rachmat ,Edwin Soeryadjaya,Sandiaga Uno,dan Benny Soebianto ini menghasilkan pendapatan sebesar 34 T turun sebesar 2%. Hal ini dikarenakan harga komoditas batubara setahun belakangan turun. Laba bersih PT. Adaro diperkirakan sebesar 2,4 T.


3. PT. Indo Tambangraya Megah



Perusahaan tambang batubara ini menempati peringkat 24 dari 100 perusahaan terbaik indonesia. Dengan pendapatan sebesar 1 % bila dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih PT. Indo Tambangraya Megah sebesar 2,3 T.


4. PT. Aneka Tambang (Antam) (Persero) Tbk


Perusahaan BUMN ini memenempati peringkat 52 dari 100 perusahaan terbaik indonesia.

Dengan pendapatan sebesar 11,2 t naik 8 % dibandingkan tahun sebelumnya. Besaran pendapatan ini didukung oleh hasil tambang berupa emas, nikel, dan bauksit. Untuk mineral emas sumbangan terbesar berasal dari Tambang Emas Pongkor dan Cibaliung. Antam juga memiliki 25% PT Nusa Halmahera Minerals yang mengoperasikan tambang emas Gosowong di Maluku Utara. 

Sedangkan Tambang Nikel antara lain berada di Pomala , 
Tapunopaka di Sulawesi Tenggara dan Buli di Maluku Utara.

Sedangkan tambang bauksit antara lain berada di : Tayan, Munggu Pasir, dan Mempawah (Kalimantan Barat). Untuk Laba bersih Antam hanya mendapatkan sebesar 409 Milyar. hal ini dikarenakan Antam fokus dalam pengembangan pabrik smelter, sehingga mengurangi laba bersih Antam.

Beberapa pembangunan pabrik smelter ini antara lain berada di : 

Proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan

Proyek FeNi Buli Halmahera Timur

Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP)

Proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah.


5. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.



Perusahaan BUMN ini bergerak di penambangan dan pemanfaattan Batubara. Lokasi kerja Bukit Asam ini berada di Pulau Sumatra. Perusahaan ini pada tahun 2013 berada di posisi ke 53 dengan pendapatan sebesar 11,2 T turun sebesar 3 % bila dibandingkan tahun sebelumnya. Hampir semua perusahaan batubara mengalami penurunan pendapatan. Hal ini dikarenakan lesunya dan turunnya harga komoditas 

batubara. 

Laba bersih Bukit Asam diperkirakan sebesar 1,8 T.



6. PT. Vale Indonesia Tbk.

Perusahaan asal brasil ini sebelumnya bernama Inco Indonesia yang menguasai pertambangan Nikel di Sorowako , Sulawesi Selatan. Perusahaan ini berada di posisi 64 dengan pendapatan sebesar 9,5 T naik 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan diperkirakan sebesar 402 M.


7. PT. Medco energy International Tbk.


Perusahaan milik Arifin Panigoro ini berada di posisi ke 65 dengan pendapatan sebesar 9,2 T naik 9 % bila dibandingkan tahun sebelumnya. Laba Bersih perusahaan ini sebesar 131 M.







8. PT. Harum Energy Tbk.

Perusahaan batubara ini berada di peringkat 66 dengan pendapatan sebesar 8,7 T turun 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan ini sebesar 435 M



9. PT. Energy Mega Persada Tbk.


Perusahaan Minyak dan Gas ini berhasil berada di peringkat 68 dengan pendapatan sebesar 8,4 T, naik 37% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih sebesar 1,7 T. Energi mega persada sangat aktif dalam akuisisi blok migas terutama di luar negeri .




10. PT. Timah (Persero) Tbk.

Di peringkat 10 satu - satunya perusahaan mineral timah yang masuk 10 besar perusahaan tambang dan energi terbaik. PT. Timah berada di posisi 84 dengan pendapatan sebesar 5,8 T turun 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih Bumn ini sebesar 515 M. Penurunan pendapatan ini dikarenakan cadangan timah di daratan mulai menipis. diharapkan ke depanya produksi timah akan beralih dari darat ke laut. 




Selamat untuk 10 perusahaan tamabng terbaik versi Majalah Fortune. Semoga kinerjanya semakin meningkat.
Read More

Rabu, 21 Mei 2014

Peluang dan Tantangan Pengembangan Shale Gas di Indonesia

Indonesia negara yang pada tahun dekade 70 - 80 dikenal sebagai salah satu pengekspor minyak dunia (OPEC). Puncak dari produksi minyak telah terlewati, saat ini sebagian besar telah terjadi penurunan produksi yang cukup signifikan. Sayangnya saat ini indonesia berubah menjadi negara pengimpor bahan bakar minyak. Ketergantungan terhadap minyak ini mengakibatkan neraca perdagangan indonesia defisit. Diperkirakan hampir 500 milyar rupiah dikeluarkan setiap hari untuk mensubsidi BBM ini. Kebutuhan energi yang meningkat ini sayangnya tidak diimbangi dengan hasil produksi minyak.
Saat ini produksi minyak indonesia berkisar antara 800-850 ribu per hari yang tidak mencukupi kebutuhan negara indonesia yang mencapai 1,2-1,3 juta barel minyak per hari. Kurangnya kegiatan pencarian baru menjadi salah satu penyebab merosotnya hasil produksi indonesia. Salah satu potensi penambahan energi minya dan gas ini dapat berasal dari shale oil / gas. Sayangnya baru negara Amerika yang berhasil dalam mengembangkan energi ini. Selain masalah teknologi, dampak lingkungan, peraturan shale gas,  ini masih belum dibuat karena masih baru berkembang . Oleh karena itu potensi dari shale gas ini sangat dapat dimanfaatkan untuk memambah pasokan minyak indonesia. Berikut ulasan tentang peluang dan tantangan dalam pengembangan shale gas.

1. Potensi Shale Gas Indonesia sebesar 574.07 Tcf


Potensi shale gas di berbagai cekungan indonesia (Badan Geologi, 2011).

potensi shale gas ini sebagian besar di wilayah barat terutama cekungan di pulau sumatra , jawa , dan Kalimantan. Pada cekungan di pulau sumatra diperkiran sebesar 233.05 Tcf, pulau Jawa sebesar 47,64 Tcf, dan pulau Kalimantan sebesar 193,93 Tcf. Sebagian besar potensi berada di cekungan yang telah terbukti menghasilkan minyak dan gas konvensional seperti cekungan sumatra utara, cekungan sumatera tengah, cekungan sumatra selata, cekungan north west java, cekungan north east java, cekungan Kutai, cekungan Barito. cekungan Tarakan , dan Cekungan Bintuni.

2. Beberapa Potensi Cekungan Telah Dipetakan

Berbeda bila kita mengekplorasi cekungan baru untuk mencari oil dan gas secara konvensional potensi Shlae gas dapat ditemukan melalui beberapa cekungan yang telah di ekplorasi dan diekploitasi antara lain Cekungan Sumatra Tengah, Cekungan Sumatra Selatan, Cekungan West Java, East Java , Cekungan Kutai, Barito dan Tarakan. Badan Geolgi telah mengindentifikasi beberapa formasi/ batuan yanga dapata dijadikan sebagai sumber shale gas antara lain. 

Formasi Bampo, Pematang, Baong, Telisa dan Gumai di Pulau Sumatra. 

Kesebandingan Stratigrafi Cekungan Pulau Sumatra
 (Barber et al 2005 op.cit. Badan Geologi 2010)
Sedangkan di Cekungan Jawa Barat potensi terbesar di formasi Cibulakan Atas sedangkan di Cekungan Jawa Timur berupa Formasi Ngimbang, tuban dan Wonocolo.

Kesebandingan Stratigrafi Cekungan Pulau Jawa
 (Indonessian Basins Summaries 2006 op. cit Badan Geologi 2010)
Untuk cekungan yang berada di Pulau Kalimanta antara lain Cekungan Kutai dengan Pulau Balan dan Pamaluan, Cekungan Barito dengan Formasi Tanjung Atas dan Warukin bawah. Cekungan Tarakan dengan Formasi Sembakung dan Mangkubua. 

Kesebandingan Stratigrafi Cekungan Pulau Sumatra
 ( Badan Geologi 1993 op cit Indonessian Basins Summaries 2006 op cit Badan Geologi 2010)
Sedangkan Potensi Shale di Wilayah Timur antara lain di Cekungan Bintuni dengan Klasafet , Cekungan Salawati, Buton, Seram dan Misol.

3. Kebutuhan Energi Indonesia yang Meningkat

Dengan pertumbuhan ekonomi yang mecapai 5-6 % kebutuhan akan energi juga bertambah. Selain itu Bonus demografi dan meningkatnya daya beli masyarakat indonesia terutama kelas menengah harus ada diimbangi kecukupan persediaan energi. Sayangnya sebagian besar hasil ekploitasi energi kita masih ekspor prioritas sehingga dikuatirkan akan ada kelangkaan persediaan energi oleh karena itu dibutuhkan adanya investasi di bidang energi terutama Shale Gas. Komposisi konsumsi energi primer di Indonesia masih 54,4 persen dari minyak bumi (PEN 2005-2025), menyusul gas bumi, batu bara (14,1 persen), PLTA (3,4 persen), panas bumi (1,4 persen), dan energi terbarukan lainnya (0,2 persen)

Proyeksi sumber gas Indonesia (Wood Mackenzie)

Berdasarkan data dari Wood Mackenzie peranan dari konvensional energi akan berkurang digantikan oleh sumber energi dari unconventinal terutama shale gas, Tight gas, dan CBM. Oleh karena itu untuk mencapai itu dibutuhkan eksplorasi dan penelitian yang secara intensif dalam bidang shale gas ini.

Prediksi Kebutuhan Gas Indonesia (Hok So Wah, 2012)

Sebagian besar kebutuhan gas indonesia dibutuhkan untuk  pembangkit listrik, Pabrik pupuk, transportasi, dan perusahaan kimia. diharapkan shale gas dapat menjadi salah satu diversifikasi energi di inonesia selain minyak bumi. dengan kebutuhan yang tinggi dan menurunya produksi gas konvensional, diharapkan shale gas dapat menutupinya

4. Teknologi Pengembangan Shale Gas

Pengekstrasian potensi shale gas berbeda dengan mmintak dan gas konvensiaonal . di dalam pengembangan shlae gas dibutuhkan pengeboran horizontal mengikuti lapisan shale. Sedangkan gas konvensional berupa horizontal drilling. Karena itu dibutuhkan teknologi pengeboran yang dapat mengebor menyamping. 

Cebakan shale Gas (wikipedia)

Selain pengeboran di dalam pengembangan shale gas diperlukan proses fracking (pemecahan batuan) untuk melepaskan material gas yang terperangkap di batuan shale. Teknologi ini sayangnya masih belum dikuasai indonesia, sehingga diperlukan alih teknologi. 

Teknologi Fracking di Shale Gas (National Geografic , Maret 2013)
Teknologi fracking ini menggunakan tekanan air sehingga dapat memecah batuan shale. Setelah dibuka fracking gas akan mulai mengalir ke pipa dan keluar ke atas. 

5. Faktor Lingkungan

 Di negara amerika serikat pengembangan shale gaas mengakibatkan beberapa masal lingkung di air tanah, pencemaran udara, dan adanya pergerakan tanah. Salah satu paling penting yaitu masalah lingkungan air karena pada saat proses fracking/ pemecahan dibutuhkan berjuta galon air untuk di injeksikan ke dalam batuan. Selain itu kandungan bahan kimia diduga juga mencemari zona air bawah tanah sehingga tidak dapa dikonsumsi. Majalah National Geographic bulan Maret 2013 mengangkat isu faktor lingkungan ini sebagai topik utama.

Isu Shale Gas di National geographic maret , 2013
Selain Pencemaran air, gas hasil pemecahan batuan shale ditenggarai bocor ke permukaan sehingga mengakibatkan lepasnya gas metana ke atmosfer, dan mengakibatkan adanya pencemaran udara.
selain itu kegiatan fracking dan crack ditenggarai juga memicu adanya penurunan tanah dan gempa bumi. hal ini terjadi di amerika sebagai pionir pengembangan shale gas. Diperkirakan fracking pada batuan ini yang memicu adanya pergerakan tanah/ gempa. Beberapa daerah di amerika melaporkan adanya hubungan fracking dengan gempa yang terjadi antara lain Ohio , Amerika Serikat.
Gempa Bumi yang terjadi di Ohio , USA. Diperkirakan akibat kegiatan eksploitasi shale gas.

6. Hukum dan Perundangan yang Berlaku di Indonesia

Saat ini indonesia belum memiliki undang - undang yang mengatur secara spesifik tentang eksplorasi, eksploitasi dan bagi hasil pengembangan shlae gas. Oleh karena itu dibutuhkan undang-undang/peraturan tentang shale gas. Sehingga investor tertarik untuk menanamkan modal dalam penegembangan shale gas di Indonesia. saat ini pembagian dalam undang - undang migas konvesional mensyaratkan bagi hasil sebesar 30 untuk investor dan 70 untuk negara. Untuk itu perlu diberikan semancam intensif bagi investor yang menanamkan investasi di Indonesia. Berbagai macam intensif dapat diberikan antara lain berupa pemotongan pajak atau menaikkan bagi hasil menjadi 40 - 50 % bagi investor di Indonesia. Diharapkan legislasi / peraturan shale Gas dapat segera dibuat agar ada kepastian hukum bagi penegmbang Shale gas.

Konsep Hukum pengembangan shale gas Indonesia (Kemen ESDM)

Diharapkan pada tahun 2020 - 2025 shale gas ini dapat berperan sebagai salah satu sumber energi bagi negara Indonesia. Sehingga anacaman defisit energi di Tahun 2025 dapat dicegah. itulah berbagai peluang dan tantangan pengembangan shale gas di Indonesia.

7. Infrastruktur Pengembangan Gas

Untuk saat ini infrastruktur pipa gas sebagian besar berada di bagian barat indonesia. Sedangkan di bagian timur Indonesia belum terlalu berkembang sehingga di butuhkan investasi yang besar di bagian timur indonesia. Gambar dibawah merupakan peta jaringan pipa gas yang ada maupun rencana pengembangannya. Sebagian besar berada di bagian barat mulai dari Pulau Sumatra hingga Jawa.

Peta Jaringan gas Indonesia (Kemen ESDM)


Saat ini Jaringan Gas sebagian besar untuk mensuplay pembangkit listrik , pupuk, dan petrokimia yang ada di pulau di Jawa dan jaringan gas untuk ekspor terutama ke singapura. Nantinya diharapkann Jaringan gas dapat berkembang  terutama menghubunkan Pulau Kalimatan yang memiliki potensi besar dengan permintaan di pulau jawa.
Referensi

mass potential = shale gas, The oil and gas year indonesia 2012

Hok So Wah, Indonesia's opportunity in the development of Unconvetional gas resources , world gas Conference , Kuala Lumpur 2012.

R Sukyar dan R . Fakhruddin 2013, Unconventional Oil and Gas Potential in Indonesia with Special Attention to Shale Gas andCoal-bed Methane ; Badan Geologi

National Geographic, Maret 2013

A. Edy Harmantoro,Opportunities, Challenges and Strategies in Monetizing Indonesia's Shale Gas : Kementrian ESDM

Rovicky Dwi Putrohari , Shale Gas for Indonesia : IAGI

Read More

Rabu, 25 Desember 2013

Apa itu CBM (Coal Bed Methane) ?

CBM telah dikenal lama oleh para pekerja tambang batubara terutama pada penambangan bawah tanah (underground) sebagai gas tambang. Gas tambang ini sering kali mencelakai pekerja tambang. Gas tambang / CBM ini dianggap sebagai penyebab ledakan dan longsor di dalam tambang batubara.


Saat ini Gas tambang ini dapat dimanfaatkan dan diambil sebagai energi gas. Sehingga gas tambang ini tidak mencelakai para pekerja tambang. Selain itu gas tambang metana yang keluar merusak atmosfer dapat dicegah


CBM juga dikenal sebagai coal seam gas (CSG) atau coal seam natural gas (CSNG). Batubara memiliki lapisan-lapisan berisi gas alam dengan kandungan utamanya metana atau methane (CH4) yang disebut CBM. CBM (Coal Bed Methane) adalah gas metana yang dihasilkan selama proses pembatubaraan dan (tetap) terperangkap dalam batubara. Gas tersebut dapat terbentuk secara biogenik maupun thermogenik (dalam eksplorasi CBM yang dicari adalah thermogenik). Ciri fisiknya gas ini: tak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, tapi ketika bercampur dengan udara bisa tiba-tiba meledak (mudah terbakar).


CBM terbentuk bersama air, nitrogen dan karbondioksida ketika material tumbuhan tertimbun dan berubah menjadi batubara karena panas dan proses kimia selama waktu geologi yang sering disebut dengan coalification.
  

Gambar 1. Proses Pembatubaraan



Produksi pada methane dari lapisan batubara dibagi menjadi 3 tipe proyek :


1.            Coal bed methane


2.            Coal mine methane


3.            Enhanced coal bed methane.

Setiap proyek memiliki kesempatan dan persoalan-persoalan yang berbeda




Gambar 2. Tipe Pengembangan CBM

Karakter dari batubara yang baik untuk produksi CBM :

  1. Kandungan gas tinggi :15m3-30m3 per ton
  2. Permeabilitas yang baik : 30mD-30mD.
  3. Dangkal : lapisan batubara < kedalaman 1000m. Tekanan pada kedalaman yang berlebih terkadang sangat tinggi dan telah mengalami penguapan. Hal ini disebabkan tekanan tinggi menyebabkan adanya struktur cleat yang menyebabkan penurunan permeabilitas. 
  4. Ranking batubara : kebanyakan proyek  CBM memproduksi gas dari batubara bituminus, tetapi hal ini dapat mungkin terjadi di Antrasit. Semakin bertambah kuantitasnya dari gambut hingga medium volatile bituminous rank, lalu berkurang hingga antrasit. Jadi, dari low rank coal pun sudah punya CBM (umumnya kualitas batubara di Indonesia kita adalah low rank). Tentu saja kuantitas gas akan semakin banyak jika lapisan batubaranya semakin tebal.

     Pada prinsipnya, sejumlah banyak cbm tersimpan dalam coal matrix secara adsorption, yang arti mudahnya adalah 'gas menempel di dalam pori-pori coal matrix' (ada juga sih cbm sebagai free gas atau gas yang tidak menempel pada coal matrix). Cara terkandungnya cbm ini berbeda dengan cara tersimpannya conventional gas. conventional gas tersimpan secara compressed (sebenarnya sama saja dengan free gas). Jadi, lapisan batubara pada target eksplorasi cbm selain berperan sebagai reservoir, juga berperan sebagai source rock (tidak ada migrasi seperti pada conventional gas). 

     CBM dapat keluar (desorption) dari coal matrix melalui cleat (bidang rekahan dengan merendahkan pressure (air) pada target lapisan. Hubungan antara kuantitas cbm yang tersimpan dalam coal matrix terhadap pressure dinamakan Kurva Langmuir Isotherm (proses tersebut berada pada suhu yang konstan terhadap perubahan pressure). Tekanan tersebut direndahkan dengan cara memompa air (dewatering). Jadi, sejumlah banyak air juga akan diproduksikan dan ini menyebabkan kalau mengeksploitasi CBM akan berhadapan dengan environmental challenge, karena banyaknya air yang diproduksi.

    Gamabr 3. Bidang Rekahan di Bidang Batubara
Read More